spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Gubernur NTT Puji Warga Perbatasan Tolak Rp1 Miliar demi Pertahankan NKRI

KUPANG – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Melki Laka Lena, mengapresiasi keberanian warga di Desa Inbate, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), yang menolak tawaran hingga Rp1 miliar agar bersedia melepas lahan yang kini diperebutkan dengan warga Timor Leste.

“Hebatnya masyarakat di sana itu, mereka mau dibayar berapapun sampai Rp1 miliar pun tetap membela Republik ini. Itu luar biasa sekali,” ujar Melki di Kupang, Selasa (2/9/2025).

Pernyataan tersebut disampaikan menanggapi bentrok antara warga Indonesia dan warga Timor Leste di wilayah perbatasan RI–RDTL. Bentrokan tersebut mengakibatkan seorang warga Indonesia yang mempertahankan tapal batas terkena tembakan peluru, yang diduga dilepaskan oleh aparat kepolisian Timor Leste (UPF).

Melki menegaskan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Bupati TTU dan aparat keamanan untuk terus mengawal kasus ini. “Kami bersama TNI dan Polri akan memastikan masyarakat perbatasan yang sangat membela merah putih ini tetap terlindungi. Warga di NTT, meskipun di perbatasan, mau sampai mati pun tetap menjaga NKRI,” tegasnya.

Meski demikian, Melki menekankan bahwa penyelesaian persoalan tapal batas merupakan kewenangan pemerintah pusat melalui Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) yang berkoordinasi dengan otoritas Timor Leste.

Sementara itu, Wakil Gubernur NTT, Johny Asadoma, turut menyoroti persoalan ini. Dalam kunjungan kerjanya ke Timor Leste pada Jumat pekan lalu, ia sempat menyinggung soal bentrok di Inbate. “Menurut informasi, Indonesia sudah mengirim nota diplomatik ke Timor Leste terkait kasus itu,” ujarnya.

Johny menambahkan, penyelesaian menyeluruh soal tapal batas akan dibicarakan oleh tim pemerintah pusat yang melibatkan Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Luar Negeri, Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), TNI, serta Badan Intelijen Strategis (BAIS). (ant/ST)

Editor: Agus S

Most Popular