SOE, TTS – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) resmi memulai kegiatan Coaching Enumerator untuk Survei Indeks Potensi Radikalisme (IPR) 2025. Pembukaan dilakukan secara daring oleh Direktur Pencegahan BNPT, Profesor Irfan Idris, melalui Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT), Minggu (7/9/2025).
Kegiatan yang berlangsung 8–13 September 2025 ini diikuti peneliti, asisten peneliti, dan enumerator dari 36 provinsi. Kasubdit Bidang Pemberdayaan BNPT menegaskan, survei IPR merupakan riset ilmiah yang berfungsi sebagai dasar perumusan kebijakan agar program pencegahan terorisme lebih efektif dan tepat sasaran.
Pada tahun 2025, survei IPR melibatkan 36 peneliti, 36 asisten peneliti, serta 763 enumerator di 36 provinsi dan 157 kabupaten/kota. Total sampel yang dihimpun mencapai 14.500 responden berusia 18–60 tahun. Meski sempat terkendala efisiensi anggaran, survei tetap terlaksana berkat dukungan pimpinan BNPT dan Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi. Kegiatan ini juga bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) untuk memperkaya data dan inovasi riset nasional.
Dalam sambutannya, Profesor Irfan Idris menegaskan pentingnya peran enumerator sebagai pengumpul data di lapangan. Ia menekankan agar seluruh peserta memahami metodologi dan indikator survei secara menyeluruh.
“Enumerator harus siap menghadapi berbagai tantangan di lapangan. Dengan pemahaman metodologi serta dinamika sosial masyarakat, survei ini diharapkan menghasilkan data berkualitas dan memberi kontribusi nyata bagi pencegahan terorisme di Indonesia,” ujarnya.
Sebelum pelaksanaan, tim BNPT telah melakukan proses review untuk memastikan kesiapan serta kelayakan coaching enumerator agar survei berjalan sesuai standar penelitian ilmiah. (sys/ST)
Editor: Agus S