KUPANG – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali menggelar pasar murah bersubsidi sebagai langkah menekan inflasi sekaligus membantu masyarakat berpenghasilan rendah. Program ini menyasar warga di Kabupaten Kupang dan Timor Tengah Selatan (TTS), dengan pelaksanaan pada 11–12 September 2025.
“Pasar murah ini diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan rentan terhadap inflasi daerah. Kita juga menyasar wilayah dengan tingkat kemiskinan ekstrem,” kata Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Dinas Perindustrian dan Perdagangan NTT, Ronny Dae, saat dikonfirmasi dari Kupang, Jumat (12/9/2025).
Di Kabupaten TTS, pasar murah dilaksanakan di Kecamatan Ki’e, meliputi empat desa: Napi, Oenai, Enonapi, dan Oenlasi. Sementara di Kabupaten Kupang, kegiatan berlangsung di Kecamatan Taebenu dengan cakupan tujuh desa, yakni Oeletsala, Oeltuah, Baumata, Baumata Timur, Baumata Barat, dan Baumata Utara. Masing-masing kecamatan mendapatkan kuota subsidi untuk 1.000 kepala keluarga (KK).
Bahan kebutuhan pokok yang disubsidi antara lain beras premium, minyak goreng, gula pasir, telur ayam, dan sembako lain sesuai kebutuhan masyarakat. Ronny menegaskan penyaluran telur ayam ras juga memberi manfaat tambahan karena mendukung peningkatan gizi sekaligus menjadi bagian dari upaya pencegahan stunting.
“Kami berharap momentum pasar murah ini dapat menunjang pemenuhan hidup masyarakat penerima manfaat sekaligus menahan laju inflasi di daerah,” ujarnya.
Program pasar murah bersubsidi tidak berhenti di dua wilayah tersebut. Pada 17–18 September mendatang, Pemprov NTT juga akan melaksanakan kegiatan serupa di Kabupaten Alor dan Kabupaten Lembata dengan sasaran masyarakat yang sama. Ronny menegaskan, penyelenggaraan pasar murah ini merupakan instruksi langsung Gubernur dan Wakil Gubernur NTT sebagai bagian dari strategi pengendalian inflasi hingga ke daerah pelosok. (ant/ST)
Editor: Agus S