KUPANG – Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, mencatat sebanyak 93.695 wisatawan telah berkunjung sejak Januari hingga Agustus 2025. Dari jumlah tersebut, 4.548 orang merupakan wisatawan mancanegara, sementara 89.147 orang tercatat sebagai wisatawan nusantara. Angka ini menunjukkan geliat pariwisata Kupang tetap bertumbuh di tengah kebijakan efisiensi anggaran.
Kepala Dispar Kota Kupang, Josefina MD Gheta, mengatakan pihaknya terus mengupayakan promosi destinasi dengan menggandeng berbagai pihak, mulai dari asosiasi pariwisata hingga sektor perhotelan. Menurutnya, kolaborasi dengan Asita dan PHRI menjadi bagian penting untuk merumuskan strategi agar turis mancanegara tidak hanya singgah sebentar, tetapi bisa tinggal lebih lama dan menikmati berbagai destinasi di Kupang.
Jika menilik tren sebelumnya, kunjungan wisatawan ke Kupang mengalami peningkatan setiap tahun. Pada 2022 jumlah wisatawan mencapai 245.883 orang, naik menjadi 255.162 orang pada 2023, dan kembali meningkat hingga 270.161 orang pada 2024. Dengan pola pertumbuhan tersebut, pemerintah optimistis jumlah kunjungan hingga akhir 2025 dapat melampaui tahun-tahun sebelumnya.
Sebagai upaya menjaga minat wisatawan, pemerintah daerah telah menyiapkan kalender kegiatan tahunan. Beberapa agenda besar yang rutin digelar yakni Koepan Festival pada April, Festival Terbaik Untuk Rakyat setiap Agustus, dan Festival Sepe yang menjadi penutup tahun di November atau Desember. Ketiga festival tersebut menjadi daya tarik utama sekaligus ruang ekspresi budaya masyarakat.
Selain festival, pemerintah juga menginisiasi ajang Sunday Market Buat Orang Kupang (Saboak) yang resmi dimulai pada 21 Juni 2025 di Taman Nostalgia. Program yang digagas langsung oleh Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kupang ini dirancang untuk menggerakkan ekonomi lokal sekaligus menciptakan ruang wisata baru berbasis taman kota. Sejak digelar, Saboak mampu memfasilitasi sekitar 600 UMKM lokal dan mencatat perputaran uang hingga Rp1,2 miliar hanya dalam tiga bulan pertama.
Josefina menegaskan, program ini menjadi langkah strategis pemerintah dalam memutar roda ekonomi tanpa membebani APBD 2025. Ia berharap kualitas layanan Saboak terus ditingkatkan agar menjadi salah satu destinasi yang wajib dikunjungi setiap wisatawan. Dengan berbagai terobosan tersebut, Kupang yang selama ini sering dianggap kota transit diharapkan bisa bertransformasi menjadi kota tujuan wisata yang semakin diminati. (ant/ST)
Editor: Agus S

