LABUAN BAJO – Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali menunjukkan aktivitas tinggi dengan 19 kali erupsi pada Minggu (21/9). Erupsi tersebut terjadi dalam periode pengamatan pukul 12.00 hingga 18.00 WITA.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Lewotobi Laki-laki, Emanuel Rofinus Bere, melaporkan erupsi teramati dengan ketinggian kolom abu 500–3.500 meter berwarna kelabu. “Gunung terlihat jelas hingga kabut tipis. Asap kawah bertekanan lemah berwarna putih, intensitas sedang hingga tebal, dengan tinggi 50–200 meter di atas puncak,” jelasnya.
Dari catatan instrumen, amplitudo erupsi berkisar 7,4–47,3 mm dengan durasi 466–303 detik. Selain itu, terekam pula dua kali gempa guguran berdurasi 35–50 detik, delapan kali gempa hembusan berdurasi 35–43 detik, serta dua kali gempa frekuensi rendah berdurasi 23–28 detik. Aktivitas lain yang tercatat adalah empat kali gempa vulkanik dalam dengan durasi 10–20 detik dan empat kali gempa tektonik jauh dengan durasi 58–140 detik.
Berdasarkan laporan cuaca, kondisi di sekitar gunung relatif cerah hingga berawan dengan angin bertiup lemah ke arah barat dan barat laut. Suhu udara tercatat 25,3–33,1 derajat Celsius.
Saat ini Gunung Lewotobi Laki-laki masih berstatus Level IV atau Awas. Masyarakat dan pengunjung diimbau tidak melakukan aktivitas dalam radius enam kilometer dari puncak, serta sektoral barat daya–timur laut sejauh tujuh kilometer. “Kami mengingatkan warga agar tetap tenang, mengikuti arahan pemerintah daerah, dan tidak mempercayai isu yang tidak jelas sumbernya,” tegas Emanuel.
Selain itu, masyarakat diminta mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai berhulu di puncak, terutama di wilayah Desa Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Nurabelen, Klatanlo, Hokeng Jaya, Boru, dan Nawakote. Bagi warga terdampak hujan abu, penggunaan masker atau penutup hidung-mulut sangat dianjurkan untuk menghindari gangguan pernapasan akibat abu vulkanik. (ant/ST)
Editor: Agus S