SOE, TTS – Kasus keracunan massal akibat makanan dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali terjadi di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS). Ketua DPRD TTS, Mordekay Liu, langsung turun memantau kondisi ratusan pelajar yang dirawat di RSUD Soe, Jumat (3/10/2025). Politikus PDI Perjuangan yang akrab disapa Decky itu meninjau pelayanan di ruang IGD hingga tenda darurat yang didirikan di halaman rumah sakit.
Kepada wartawan, Decky menyayangkan terulangnya insiden keracunan MBG. Ia menegaskan bahwa ini bukan kasus pertama di TTS.
“Sudah dua kali kasus keracunan akibat MBG di Kabupaten TTS. Pertama di Desa Koa, dan yang kedua ini di Kota Soe. Mirisnya, jumlah korban kali ini jauh lebih banyak,” ujarnya.

DPRD TTS, lanjutnya, akan segera memanggil pengelola dapur MBG serta Koordinator Wilayah MBG Kabupaten TTS untuk meminta penjelasan.
“Kita akan panggil pengelola dapur dan korwil MBG. Kita ingin tahu kenapa sampai bisa terjadi keracunan massal seperti ini,” tegasnya.
Selain itu, DPRD juga akan berkoordinasi dengan Bupati TTS dan Satgas MBG untuk menyusun evaluasi menyeluruh. Decky menekankan bahwa kasus berulang ini telah menimbulkan trauma mendalam bagi anak-anak maupun orang tua murid.
“Tadi di hadapan saya dan Pak Kapolres, orang tua korban sudah marah-marah, bahkan meminta agar program MBG dihentikan. Jadi, begitu Pak Bupati pulang dari tugas luar, kita akan segera rapat evaluasi bersama,” jelasnya.
Sebelumnya, ratusan siswa dari SD Inpres Soe, SD GMIT Soe 2, SDI Oenasi, dan SD Adven dilaporkan mengalami keracunan setelah menyantap menu MBG yang diduga basi. Para korban mengalami gejala pusing, mual, hingga muntah, lalu mendapat perawatan di RSUD Soe, Posko Dinas PRKP, dan Posko SD GMIT Soe 2.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, distribusi MBG ke SD Inpres Soe terlambat dari jadwal biasanya. Jika normalnya diantar pukul 09.00 WITA, pada hari kejadian makanan baru tiba sekitar pukul 11.00 WITA. (Sys/ST)

