spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Gubernur Melki Resmikan Gereja Lahai-Roi Oebifai, Ajak Warga Bangun Iman dan Keluarga Kuat

KUPANG – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Melki Laka Lena menghadiri pentahbisan Gedung Kebaktian Jemaat Lahai-Roi Oebifai di Desa Oenoni, Kecamatan Amarasi, Kabupaten Kupang, Minggu (26/10/2025). Dalam acara penuh sukacita ini, Gubernur Melki bersama Ketua Sinode GMIT, Pdt. Samuel Benyamin Pandie, S.Th, membuka selubung papan nama dan menandatangani prasasti peresmian gereja baru tersebut.

Gubernur Melki menyampaikan apresiasi tinggi kepada jemaat dan panitia atas semangat gotong royong dalam mewujudkan rumah ibadah megah di wilayah Amarasi. “Untuk ukuran Amarasi, gereja ini sungguh megah dan membanggakan,” ujarnya. Namun, ia menegaskan bahwa pembangunan rumah Tuhan tidak berhenti pada bangunan fisik semata, melainkan harus diikuti dengan pembangunan iman dalam keluarga dan kehidupan sehari-hari.

“Gereja bukan hanya bangunan, tapi kehidupan yang mencerminkan iman, pengharapan, dan kasih setiap hari,” tegas Melki.

Dalam pesannya, ia menyoroti pentingnya penguatan nilai keluarga di tengah tantangan era digital. Menurutnya, anak-anak kini lebih dekat dengan gawai daripada orang tua. Karena itu, Pemprov NTT menggagas gerakan Tiga Batu Tungku — keluarga, sekolah, dan masyarakat — untuk menumbuhkan kembali kebiasaan duduk bersama, membaca, makan, dan berdoa di rumah setiap sore. “Kita mulai dari rumah agar nilai-nilai kehidupan dan iman terus menyala,” katanya.

Selain aspek spiritual, Gubernur juga mengajak jemaat mengembangkan ekonomi lokal melalui gerakan One Village One Product. Ia menekankan pentingnya mengolah hasil bumi dan produk khas Amarasi, seperti kain tenun, agar memiliki nilai tambah dan meningkatkan kesejahteraan warga. “Kalau kita bisa memproduksi dan membeli produk NTT sendiri, ekonomi lokal akan tumbuh dan kesejahteraan jemaat pun meningkat,” ujarnya.

Ketua Sinode GMIT, Pdt. Samuel Benyamin Pandie, menyampaikan rasa syukur atas berdirinya gereja yang menjadi buah kerja keras dan kasih karunia Tuhan. “Gereja ini berdiri bukan karena kekuatan manusia, tetapi karena kasih karunia Tuhan. Tugas kita sekarang adalah menjaga semangat pelayanan, persaudaraan, dan kepedulian di tengah masyarakat,” ungkapnya.

Ia juga mendukung gerakan Tiga Batu Tungku yang diinisiasi Gubernur, dengan menegaskan pentingnya kolaborasi antara gereja, keluarga, dan sekolah untuk membentuk generasi muda yang beriman dan berkarakter.

Menutup sambutannya, Gubernur Melki mengutip 1 Korintus 15:58, “Berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan, sebab jerih payahmu tidak sia-sia.” Ia mengajak seluruh warga NTT membangun gereja dan membangun daerah dengan iman yang hidup, keluarga yang kuat, dan hati yang melayani. (Sys/ST)

Most Popular