KOREA – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menghadiri hari kedua APEC Economic Leaders’ Meeting (AELM) 2025 yang digelar di Gyeongju, Republik Korea, pada Sabtu (1/11/2025).
Dalam sesi kedua pertemuan tersebut, Presiden Prabowo menyoroti pentingnya pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) dan teknologi tinggi untuk mempercepat pembangunan nasional, khususnya dalam pengentasan kemiskinan dan memperkuat ketahanan pangan.
Presiden Prabowo juga menegaskan perlunya kerja sama internasional yang lebih erat dalam menghadapi tantangan lintas batas, seperti penyelundupan, korupsi, perdagangan narkotika, dan perjudian daring. Menurutnya, kejahatan transnasional tersebut berdampak langsung terhadap stabilitas ekonomi dan keamanan kawasan.
“Teknologi harus menjadi alat untuk kemajuan dan keadilan sosial, bukan justru memperlebar kesenjangan. Indonesia berkomitmen menjadikan kecerdasan buatan dan inovasi sebagai bagian dari solusi untuk rakyat,” ujar Presiden Prabowo.
Di sela-sela KTT APEC hari kedua, Presiden Prabowo juga mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden Republik Korea, Lee Jae Myung, guna memperkuat kemitraan strategis di berbagai bidang, mulai dari ekonomi, perdagangan, investasi, pertahanan, hingga kebudayaan.
Dalam sektor pertahanan, kedua pemimpin membahas kelanjutan proyek pesawat tempur bersama KF-21 yang menjadi simbol kerja sama teknologi tinggi antara Indonesia dan Korea Selatan. “Indonesia dan Korea memiliki hubungan yang saling menghormati dan berorientasi ke masa depan. Kita akan terus memperkuat kolaborasi dalam industri pertahanan dan berbagai sektor strategis lainnya,” ungkap Presiden Prabowo.
Presiden Lee Jae Myung menyampaikan apresiasi atas kepemimpinan Presiden Prabowo di tahun pertamanya menjabat dan berharap dapat segera menerima kunjungan kenegaraan resmi Presiden Indonesia ke Seoul yang sempat tertunda pada September lalu. (Sys/ST)

