SOE, TTS — Dua mantan karyawan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Obor Mas Cabang Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Aprilyanti Fallo dan Astry Fafo, mengaku kecewa terhadap manajemen tempat mereka bekerja sebelumnya. Pasalnya, meski telah mengundurkan diri secara baik-baik sejak tahun 2024, hingga kini ijazah keduanya belum juga dikembalikan oleh pihak manajemen KSP Obor Mas.
Menurut keterangan keduanya, persoalan tersebut sudah pernah dilaporkan ke Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Nakertrans) Kabupaten TTS. Bahkan, sempat dilakukan proses mediasi, di mana pihak manajemen KSP Obor Mas berjanji akan segera mengembalikan ijazah milik keduanya. Namun, hingga saat ini janji tersebut belum ditepati.
“Kami keluar dengan baik-baik, tapi hingga kini ijazah kami belum dikembalikan. Padahal kami butuh untuk melamar kerja. Kami sangat dirugikan dengan penahanan ijazah ini,” ujar Aprilyanti dan Astry kepada wartawan, Senin (3/11/2025).
Tak hanya persoalan ijazah, keduanya juga mengaku belum dapat mencairkan tabungan mereka senilai Rp5 juta yang masih tertahan di koperasi tersebut.
“Kami punya tabungan juga tidak bisa cair sampai sekarang. Alasannya masih tunggu konfirmasi dari pusat (Maumere). Padahal kami sangat butuh uang itu,” tambah keduanya.
Selama bekerja di KSP Obor Mas sekitar satu tahun, Aprilyanti dan Astry juga mengaku tidak menerima gaji dan tunjangan sesuai kontrak kerja. Dalam perjanjian, gaji dan tunjangan seharusnya mencapai Rp5,1 juta per bulan, namun dalam praktiknya mereka hanya menerima antara Rp800 ribu hingga Rp1,5 juta per bulan.
“Kami kerja sampai jam 3 pagi, bahkan hari Minggu tetap masuk. Tapi hak kami tidak dibayar sesuai kontrak. Karena tidak puas dengan perlakuan manajemen, kami akhirnya memilih mengundurkan diri,” jelas keduanya.
Menanggapi hal itu, Ketua Aliansi Rakyat Anti Korupsi (Araksi), Alfred Baun, menyayangkan tindakan manajemen KSP Obor Mas dan mendesak agar pihak koperasi segera mengembalikan ijazah serta mencairkan tabungan kedua mantan karyawan tersebut.
“Pihak manajemen jangan terlalu banyak alasan. Kembalikan ijazah mereka karena mereka butuh untuk mencari kerja,” tegas Alfred.
Sementara itu, pihak manajemen KSP Obor Mas Cabang TTS belum dapat dikonfirmasi. Saat wartawan mendatangi kantor cabang, manajer KSP Obor Mas dilaporkan tidak masuk kerja karena sakit.
“Manager sedang sakit, kami tidak tahu kapan masuk kembali. Kami yang ada di kantor tidak bisa memberikan keterangan. Nanti tunggu manager masuk kembali saja,” ujar salah seorang staf di meja teller kantor KSP Obor Mas Cabang Soe. (Sys/ST)
Editor: Agus S.

