spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Aipda Lasar Marlen Bullu, Polisi yang Bangun Rumah untuk Warga Tidak Mampu

KUPANG – Di tengah rutinitas sebagai anggota kepolisian, Aipda Lasar Marlen Bullu menunjukkan bahwa polisi bukan hanya penegak hukum, tetapi juga sahabat dan pelindung masyarakat. Anggota Polres Sabu Raijua itu membangun rumah layak huni untuk seorang warga tidak mampu di lingkungan tempat tinggalnya.

Pria kelahiran Atambua, Kabupaten Belu, berusia 42 tahun itu telah lima tahun bertugas di Kabupaten Sabu Raijua. Melihat kondisi salah satu tetangganya, Marten Nguru, yang tinggal di rumah reyot dengan dinding miring dan atap bocor, hati kecilnya pun tergerak.

“Saya merasa sedih dan terenyuh ketika melihat rumah tetangga saya, bapak Marten Nguru, yang kondisinya sangat memprihatinkan. Istri saya juga mendukung dan bilang, kalau saya mau bantu, dia siap mendukung dari belakang,” ungkap Lasar saat ditemui di Soe.

Tanpa banyak bicara, keesokan harinya Lasar bersama istrinya mulai mencetak batu bata sendiri. Setelah semua bahan bangunan terkumpul, ia menyampaikan niat baiknya kepada Marten dan keluarganya. Marten sempat terharu dan tak percaya bahwa seorang polisi datang membantu membangunkan rumah untuknya.

Semua kebutuhan material bangunan ditanggung sendiri oleh Lasar. Ia bahkan meminta bantuan mertuanya untuk menyediakan kayu, sementara tetangga dan keluarga ikut turun tangan membantu sebagai tukang secara sukarela.

“Kami kerja gotong royong. Ada saudara yang juga bisa tukang bangun, jadi kami kerja sama-sama. Intinya sekarang bapak Marten sudah tinggal di rumah yang layak, jadi kalau hujan atau angin, kami tidak pikiran lagi,” tutur Lasar dengan senyum tenang.

Proses pembangunan rumah tersebut berlangsung selama dua minggu. Kini, rumah tembok sederhana berdiri kokoh menggantikan gubuk reyot yang selama ini menjadi tempat tinggal Marten.

Bagi Lasar, membantu tetangga bukan soal kemampuan finansial, tetapi soal kepedulian dan rasa kemanusiaan.

“Saya bukan orang yang punya penghasilan besar. Tapi saya percaya, tetangga adalah saudara terdekat. Kalau mereka susah, kita juga tidak bisa tenang,” ujarnya.

Sementara itu, Marten Nguru tak kuasa menahan haru saat menceritakan kisah itu. Ia mengaku tidak menyangka akan mendapat bantuan dari seorang polisi.

“Saya paling takut dengan polisi, tapi ternyata polisi datang untuk bantu saya bangun rumah. Ini orang baik yang Tuhan kirim,” ucapnya sambil meneteskan air mata.

Tindakan sederhana Aipda Lasar Marlen Bullu menjadi contoh nyata bahwa polisi hadir bukan hanya menegakkan hukum, tetapi juga menebar kasih dan kepedulian di tengah masyarakat. (Sys/ST)

Editor: Agus S

Most Popular