KUPANG – Perekonomian Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mencatatkan pertumbuhan sebesar 5,44 persen pada triwulan II tahun 2025 secara tahunan (year-on-year/yoy), melampaui pertumbuhan ekonomi nasional yang berada di angka 5,12 persen. Hal itu disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTT, Matamira B. Kale, dalam rilis resmi di Kupang, Selasa (6/8/2025).
Menurutnya, sebagian besar lapangan usaha menunjukkan pertumbuhan positif. Dari lima sektor utama penyumbang Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), empat di antaranya mengalami pertumbuhan, yakni sektor pertanian, perdagangan besar dan eceran, administrasi pemerintahan, serta jasa pendidikan. Sementara itu, sektor konstruksi mengalami kontraksi.
Lapangan usaha perdagangan besar dan eceran, termasuk reparasi mobil dan sepeda motor, mencatatkan pertumbuhan tertinggi sebesar 12,90 persen. Dari sisi pengeluaran, komponen ekspor barang dan jasa menjadi penopang utama dengan pertumbuhan mencapai 39,89 persen secara tahunan.
Dibandingkan triwulan sebelumnya (quarter-to-quarter), ekonomi NTT juga mengalami pertumbuhan sebesar 7,54 persen. Kinerja tertinggi secara sektoral terjadi pada usaha penyediaan akomodasi serta makan dan minum yang tumbuh 21,55 persen. Sementara itu, dari sisi pengeluaran, ekspor barang dan jasa meningkat tajam sebesar 63,53 persen.
Secara kumulatif sepanjang semester I tahun 2025, pertumbuhan ekonomi NTT tercatat sebesar 5,10 persen dibandingkan semester I tahun sebelumnya (c-to-c). Pertumbuhan tertinggi terjadi pada sektor perdagangan besar dan eceran, serta reparasi kendaraan dengan laju 12,42 persen. Di sisi pengeluaran, ekspor barang dan jasa juga mendominasi dengan pertumbuhan 23,27 persen.
Struktur perekonomian NTT pada triwulan II-2025 masih didominasi oleh lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan yang menyumbang 30,48 persen terhadap total PDRB. Dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga tetap menjadi komponen terbesar dengan kontribusi sebesar 64,87 persen. (ant/ST)
Editor: Agus S

