spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Kementerian P2MI Dorong Pembentukan Migrant Center di Seluruh Kabupaten/Kota NTT

LABUAN BAJO – Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding mendorong pembentukan Migrant Center di seluruh kabupaten/kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Langkah ini dinilai penting untuk mempermudah masyarakat yang ingin bekerja ke luar negeri mendapatkan informasi dan pembekalan yang tepat.

“NTT termasuk dalam 10 besar daerah dengan penempatan pekerja migran tertinggi secara nasional. Potensinya besar, sehingga Migrant Center sangat dibutuhkan,” ujar Abdul Kadir di Labuan Bajo, Kamis (7/8/2025).

Menurutnya, tingginya minat warga NTT menjadi pekerja migran harus diimbangi dengan ekosistem penempatan yang tertata. Karena itu, pihaknya bersama Gubernur NTT serta hampir seluruh bupati dan wakil bupati di provinsi tersebut menggagas kerja sama untuk memperkuat sistem layanan penempatan PMI.

Migrant Center nantinya akan menjadi pusat layanan terpadu yang menyediakan informasi lengkap mengenai prosedur dan peluang kerja di luar negeri. “Kalau ekosistem penempatan ini terbangun, kita bisa mengurangi bahkan mencegah tindak kekerasan yang selama ini menimpa banyak warga kita,” jelasnya.

Di pusat layanan ini, calon PMI akan mendapatkan berbagai pembekalan, mulai dari pelatihan bahasa, keterampilan kerja, mental dan sikap, literasi keuangan, hingga informasi pekerjaan dan negara tujuan. “Di sana semuanya terintegrasi. Calon pekerja akan dikelompokkan sesuai negara tujuan, misalnya Jepang atau Jerman. Kurikulum pelatihan pun kita sesuaikan dengan kebutuhan negara tersebut,” tambahnya.

Abdul Kadir menegaskan, pembentukan Migrant Center bukan hanya soal menyiapkan pekerja yang kompeten, tetapi juga melindungi mereka sejak sebelum berangkat, selama bekerja, hingga kembali ke tanah air. (ant/ST)

Editor: Agus S

Most Popular