KUPANG – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) resmi menghadirkan NTT Mart sebagai pusat pemasaran produk lokal yang dirancang memperkuat rantai pasok dari desa hingga pasar modern. Langkah ini diharapkan menjadi penggerak ekonomi daerah sekaligus etalase kebanggaan masyarakat NTT.
“NTT Mart hadir untuk mengumpulkan seluruh produk lokal dalam satu tempat yang lengkap. Kami ingin ekonomi masyarakat bergerak dalam ekosistem yang baru, kuat, dan terintegrasi,” ujar Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena di Kupang, Selasa.
Lebih dari sekadar pusat belanja, NTT Mart akan menjadi platform penghubung petani, nelayan, pengrajin, koperasi, dan UMKM dengan pasar nasional bahkan internasional. Pemprov menargetkan pembangunan NTT Mart di seluruh kabupaten, dengan pusat terbesar di Labuan Bajo, Manggarai Barat—memanfaatkan jalur penerbangan langsung dari Singapura dan Malaysia untuk menyasar wisatawan asing.
“Dengan NTT Mart, kita membuka peluang usaha baru, mengembangkan ekonomi berbasis potensi lokal, dan membangun kebanggaan sebagai orang NTT,” tegas Melki.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan NTT bertanggung jawab atas operasional dan kurasi produk agar memenuhi standar mutu. Harapannya, NTT Mart memberi nilai tambah yang signifikan bagi masyarakat dan pelaku UMKM.
Dukungan datang dari Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris yang menilai NTT Mart akan memudahkan wisatawan berbelanja produk khas NTT. “Promosi NTT Mart harus berhasil agar ekonomi kreatif dan pariwisata daerah ikut terdongkrak,” katanya.
Bersamaan dengan itu, Pemprov juga meresmikan Dapur Flobamorata di Gedung Dekranasda NTT sebagai restoran kuliner khas daerah. Keduanya diharapkan dikelola dengan manajemen modern dan transparan, menjadi simbol kedaulatan ekonomi NTT, pusat interaksi budaya, serta jembatan antara tradisi dan inovasi. (ant/KS)
Editor: Agus S