KUPANG – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Emanuel Melkiades Laka Lena menilai program Desain Ikan dan Larva yang dikembangkan di Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda NTT berpotensi menjadi model ekonomi baru di provinsi berbasis kepulauan tersebut. Program ini mengubah limbah organik menjadi pakan ternak dan pupuk, sekaligus mendorong ekonomi lokal.
“Ini bisa menjadi contoh bagaimana ekonomi di NTT tetap bergerak. Nilai ekonominya jelas, dan manfaatnya bisa dirasakan hingga ke tingkat rumah tangga,” kata Melki, Selasa, usai menghadiri peresmian program hibah dari PT Biocycle Indonesia untuk Polda NTT.
Melki mendorong penerapan program ini di seluruh satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) di NTT, termasuk memanfaatkan limbah dari rumah tangga, restoran, dan hotel. Menurutnya, teknologi ini terjangkau dan bisa dibiayai melalui APBD kabupaten/kota.
Ia berharap Wali Kota Kupang dan pemerintah daerah lainnya mengadopsi model yang telah berjalan di Polda NTT. “Kalau setiap SPPG memiliki desain ikan dan larva, maka limbah organik bisa langsung dikelola tanpa dibuang sembarangan,” ujarnya.
Program Desain Ikan dan Larva di SPN Polda NTT mencakup budidaya ikan air tawar dan pengembangan maggot (larva Lalat Tentara Hitam) sebagai pakan bernutrisi untuk ikan dan unggas. Selain itu, hasil sampingannya berupa pupuk organik dapat dimanfaatkan untuk pertanian, mendukung ketahanan pangan sekaligus mengurangi beban sampah di wilayah kepulauan. (ant/ST)
Editor: Agus S