Kupang, NTT – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Melki Laka Lena menegaskan pentingnya sinergi antarinstansi dalam memperkuat keamanan transaksi digital. Menurutnya, langkah ini menjadi kunci untuk meningkatkan kepercayaan publik sekaligus menciptakan iklim investasi yang sehat di wilayah kepulauan tersebut.
“Digitalisasi sistem pembayaran di NTT harus berjalan dengan dukungan tata kelola yang baik dan sistem keamanan yang kuat, agar tercipta ekosistem pasar digital yang terpercaya,” ujar Melki saat menghadiri talk show bertema Penguatan Penegakan Hukum Terhadap Kejahatan Digital dalam Sistem Pembayaran yang digelar Bank Indonesia (BI) Perwakilan NTT di Kupang, Kamis (14/8).
Melki menekankan bahwa perlindungan transaksi digital membutuhkan keterlibatan semua pihak, mulai dari pemerintah, lembaga peradilan, aparat penegak hukum, hingga sektor perbankan. Sinergi tersebut, katanya, menjadi benteng penting dalam mencegah dan memberantas tindak pidana yang memanfaatkan sistem pembayaran digital.
“Iklim usaha yang sehat bergantung pada keamanan dan kepastian hukum. Baik UMKM maupun investor besar membutuhkan jaminan bahwa investasi dan transaksi mereka terlindungi dari kejahatan siber,” tambahnya.
Ia mengingatkan, perkembangan ekonomi berbasis digital memang menghadirkan efisiensi, namun juga membuka ruang bagi kejahatan seperti pencurian data pribadi hingga pencucian uang. Karena itu, ia mendorong penguatan regulasi, penegakan hukum yang tegas, inovasi teknologi keamanan oleh sektor swasta, serta peningkatan literasi digital secara masif dan berkelanjutan.
Kepala Perwakilan BI Provinsi NTT, Agus Sistyo Widjajati, pada kesempatan yang sama menekankan bahwa digitalisasi merupakan pendorong utama pertumbuhan ekonomi daerah. Namun, hal tersebut harus dibarengi dengan kesadaran masyarakat mengenai risiko dan pentingnya keamanan.
Ia menyebut tiga langkah penting untuk memperkuat ekosistem digital di NTT, yakni edukasi masyarakat tentang produk digital, peningkatan pemahaman risiko, dan peningkatan literasi keuangan.
“Produk-produk lokal NTT seperti kain tenun kini semakin diminati pasar. Karena itu, tata kelola produksi hingga penjualannya secara digital harus aman dan terpercaya agar mampu bersaing secara global,” jelas Agus.
Baik pemerintah maupun BI menegaskan bahwa penguatan keamanan transaksi digital bukan hanya soal teknis, tetapi juga tentang menjaga kepercayaan publik. Dengan ekosistem digital yang terjamin keamanannya, diharapkan dunia usaha di NTT semakin berkembang dan dapat menarik lebih banyak investasi. (ant/ST)
Editor: Agus