KUPANG, NTT – Sebagai pemegang saham pengendali, Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Melki Laka Lena memimpin Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa Bank NTT, Rabu (12/11/2025). Rapat berlangsung lancar dan penuh semangat kolaborasi, sekaligus menjadi titik penting dalam arah baru pengelolaan Bank NTT.
Dalam forum tersebut, para pemegang saham resmi menetapkan jajaran direksi baru Bank NTT dan menyetujui pemberhentian serta pengangkatan direksi sebelumnya. Semua keputusan telah melalui proses panjang dan memperoleh persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Gubernur Melki menegaskan bahwa perubahan struktur manajemen ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat tata kelola, profesionalisme, dan daya saing Bank NTT di tengah dinamika industri perbankan nasional.
“Keputusan ini menandai langkah baru dalam memperkuat tata kelola dan meningkatkan kinerja Bank NTT agar semakin profesional, adaptif, dan berdaya saing tinggi,” ujar Melki.
Hasil RUPS menetapkan Charlie Paulus sebagai Direktur Utama Bank NTT, Rahmat Saleh sebagai Direktur Umum dan SDM, Alo Geong sebagai Direktur Kredit, sementara Kris Adoe tetap menjabat Direktur Kepatuhan hingga adanya keputusan lanjutan dari OJK. Posisi Direktur Dana dan Treasury dipercayakan kepada Heru, dan Doni Haetubun ditetapkan sebagai Komisaris Utama Bank NTT.
Selain jajaran yang sudah ditetapkan, RUPS juga menunggu persetujuan OJK untuk dua posisi direksi lainnya, termasuk nama Umbu Praing yang diusulkan untuk salah satu jabatan strategis.
RUPS kali ini turut membahas rencana bisnis Bank NTT tahun 2026. Para bupati, wakil bupati, dan wali kota selaku pemegang saham menyampaikan berbagai catatan konstruktif, terutama terkait penguatan tata kelola, inovasi layanan, dan percepatan kinerja Bank NTT agar semakin kompetitif.
“Dengan kepemimpinan baru ini, saya optimistis Bank NTT akan terus tumbuh menjadi lembaga keuangan daerah yang sehat, kuat, dan memberi dampak nyata bagi pembangunan ekonomi masyarakat Nusa Tenggara Timur,” tegas Gubernur Melki.
Langkah ini menandai konsolidasi penting dalam perjalanan Bank NTT sebagai pilar ekonomi daerah, sekaligus mempertegas komitmen pemerintah provinsi untuk menghadirkan manajemen perbankan yang modern, kredibel, dan berorientasi pada pelayanan publik. (Sys/ST)
Editor: Agus S

