spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

BI NTT Angkat Karya 51 UMKM Lokal Lewat Exotic Tenun Fest 2025

KUPANG – Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mendorong promosi produk lokal dengan melibatkan 51 usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dalam gelaran Exotic Tenun Fest (ETF) 2025 yang berlangsung pada 10–13 September di Kota Kupang.

“Jumlah UMKM yang terlibat dalam rangkaian kegiatan ETF kali ini sebanyak 51 UMKM yang berasal dari beberapa kabupaten/kota di wilayah NTT,” kata Kepala Perwakilan BI NTT, Adidoyo Prakoso, di Kupang, Rabu (10/9/2025).

Ia menegaskan, UMKM merupakan kekuatan besar ekonomi NTT. Produk berbasis kopi, tenun, dan kuliner tidak hanya bernilai ekonomi tinggi, tetapi juga menjadi identitas budaya dan kearifan lokal masyarakat. Namun, tantangan tetap ada: kopi masih banyak dijual dalam bentuk biji mentah, regenerasi penenun terbatas, inovasi desain minim, serta kuliner masih diproduksi skala rumah tangga.

ETF 2025, lanjutnya, hadir sebagai ruang kolaborasi untuk menjawab tantangan tersebut melalui pameran, talkshow, dan masterclass. Dari sekitar 100 pendaftar, hanya 51 UMKM yang lolos kurasi, terdiri dari 11 UMKM wastra, 5 kriya, 8 kopi, dan 27 kuliner.

“Melalui ETF 2025, kami juga mendorong percepatan digitalisasi UMKM, salah satunya lewat pemanfaatan QRIS sebagai sistem pembayaran yang Cepat, Mudah, Murah, Aman, dan Handal (CeMuMuAH),” ujar Adidoyo.

Selain menghadirkan bazar UMKM, festival juga membuka akses permodalan dengan partisipasi lembaga keuangan dan OPD terkait.

Roni Manu, perwakilan UMKM tenun Cerita Mama di Timur asal Timor Tengah Utara, mengaku bangga bisa ikut serta meski usahanya baru berjalan setahun. “Kesempatan ini menjadi batu loncatan bagi kami. Antusiasme pengunjung luar biasa, bahkan ada yang langsung meminta kontak untuk menjalin komunikasi lebih lanjut,” ungkapnya.

Sementara itu, Leonardus, pelaku UMKM kopi asal Ngada, menilai festival ini sebagai ruang promosi efektif. “Kami berharap bisa kembali hadir tahun depan dengan membawa kopi khas Wolowio Ngada,” katanya. (ant/ST)

Editor: Agus S

Most Popular