KUPANG – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) terus mendorong percepatan digitalisasi transaksi di tengah masyarakat. Melalui kegiatan kreatif Pasar QRIS Merdeka 2025, BI menghadirkan ruang edukasi dan praktik langsung penggunaan sistem pembayaran nontunai Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
Project Officer Pasar QRIS Merdeka 2025, Andi Zulkifli, menjelaskan kegiatan ini sekaligus menjadi bagian dari rangkaian Pekan QRIS Nasional 2025 dan momentum perayaan HUT ke-80 Republik Indonesia. “Pasar kreatif ini bertujuan mempopulerkan sistem pembayaran digital lewat QRIS. Kami menghadirkan edukasi, booth interaktif, serta bazar UMKM untuk menarik masyarakat agar terbiasa menggunakan transaksi nontunai,” ujar Andi di Kupang, Sabtu (16/8/2025).
Acara yang berlangsung di Taman Nostalgia Kupang ini melibatkan 13 pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang seluruhnya telah menyediakan barcode QRIS di lapak masing-masing. Selain bazar, pengunjung juga dapat mengikuti lomba poster, video kreatif, dan lomba lukis, menikmati pentas rakyat dan musik, hingga pameran barang antik serta vespa klasik.
Tak hanya UMKM, sejumlah perbankan juga turut berpartisipasi, di antaranya Bank Mandiri, BRI, BNI, dan Bank NTT. Masing-masing bank membuka stan layanan konsultasi, memberikan sosialisasi aplikasi mobile banking, serta mengedukasi masyarakat tentang kemudahan layanan QRIS. “Harapannya ke depan semakin banyak lagi bazar UMKM yang dikemas menarik dan mampu menjangkau lebih banyak masyarakat,” tambah Andi.
Deputi Kepala Perwakilan BI NTT, Didit Aditya, menegaskan bahwa pihaknya tidak hanya fokus mendukung kegiatan ekonomi masyarakat, tetapi juga memperkuat percepatan digitalisasi transaksi. “Keuangan digital di NTT, khususnya di Kota Kupang, berkembang pesat. Semangat digitalisasi ini harus terus digaungkan bersama semua pihak,” katanya.
Data BI menunjukkan, pada Juni 2025 transaksi nontunai melalui QRIS di NTT mengalami peningkatan signifikan. Dari sisi volume, tumbuh 4,7 persen secara tahunan atau setara 2,36 juta transaksi. Dari sisi nominal, terjadi pertumbuhan 9,9 persen mencapai Rp256 miliar. Sementara itu, jumlah pengguna QRIS mencapai 314.000 orang dan terus bertambah.
Menurut Didit, capaian tersebut menjadi bukti bahwa literasi keuangan digital semakin diterima masyarakat NTT. “Pekan QRIS Nasional adalah agenda tahunan Bank Indonesia untuk mendorong literasi keuangan digital. Dengan keterlibatan masyarakat dan perbankan, kita optimistis transaksi nontunai akan terus meningkat di NTT,” tegasnya. (ant/ST)
Editor: Agus S