KUPANG – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau pengguna transportasi laut dan nelayan di Nusa Tenggara Timur (NTT) mewaspadai gelombang tinggi 2,5 hingga 4,0 meter pada 7–10 September 2025. Peringatan ini disampaikan Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau Kupang, Yandri Anderudson Tungga, Minggu (7/9).
Menurut BMKG, pola angin dominan tenggara–barat daya dengan kecepatan 6–30 knot berpotensi meningkatkan ketinggian gelombang di sejumlah wilayah perairan berikut:
* Selat Sape bagian selatan
* Selat Sumba bagian barat
* Perairan selatan Sumba
* Perairan utara Sabu–Raijua
* Perairan selatan Sabu–Raijua
* Perairan selatan Timor–Rote
* Laut Sawu
BMKG juga merinci ambang risiko keselamatan pelayaran:
* Perahu nelayan: angin ≥ 15 knot dan gelombang ≥ 1,25 m berbahaya.
* Kapal tongkang: angin ≥ 16 knot dan gelombang ≥ 1,5 m berisiko.
* Kapal feri: angin ≥ 21 knot dan gelombang ≥ 2,5 m berisiko.
BMKG telah menerbitkan peringatan dini gelombang tinggi yang berlaku Minggu (7/9)–Rabu (10/9), serta menyarankan penyesuaian rute atau penundaan keberangkatan jika diperlukan. Masyarakat dan pemangku kepentingan diimbau terus memantau pembaruan informasi resmi BMKG. (ant/ST)
Editor: Agus S