spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

BMKG Ingatkan Warga Manggarai Barat Waspadai Cuaca Ekstrem Saat Pancaroba

LABUAN BAJO – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat di 12 kecamatan Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Nusa Tenggara Timur, untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem selama masa peralihan musim atau pancaroba. Fenomena yang perlu diantisipasi terutama hujan singkat disertai petir yang kerap terjadi menjelang sore hari.

Kepala Stasiun Meteorologi Komodo, Maria Seran, menjelaskan bahwa wilayah Manggarai Barat umumnya akan memasuki musim hujan pada November dasarian II. Namun, sejumlah kecamatan diperkirakan lebih cepat, yakni mulai Oktober dasarian III. Dalam beberapa hari terakhir, hujan lebat berdurasi singkat disertai petir sudah terjadi di beberapa lokasi. Kondisi ini memang belum menimbulkan ancaman banjir dan longsor, tetapi tetap perlu diwaspadai.

Menurut Maria, meningkatnya curah hujan di Manggarai Barat juga dipengaruhi oleh masih aktifnya gelombang atmosfer, seperti Madden Julian Oscillation (MJO), gelombang Kelvin, dan Rossby Ekuatorial. Fenomena tersebut berperan dalam memicu pembentukan awan hujan dalam skala luas di wilayah yang dilaluinya. Jika ada gelombang Kelvin, Rossby Ekuatorial, atau MJO, hujan bisa berlangsung lebih lama dibanding biasanya.

Ia menambahkan, pada kondisi normal masa pancaroba, awan Cumulonimbus (CB) biasanya mulai tumbuh sejak siang menjelang sore. Awan berwarna abu-abu dengan bentuk menyerupai bunga kol itu akan menggelap di sore hari, lalu berpotensi menimbulkan hujan deras, petir, dan angin kencang.

Selama dua tahun terakhir, hujan di Labuan Bajo umumnya turun menjelang sore dengan intensitas singkat, disertai petir. Menurut Maria, hal yang paling perlu diwaspadai bukanlah banjir atau longsor, melainkan sambaran petir. Ia mengingatkan masyarakat untuk menghindari aktivitas di ruang terbuka saat hujan terjadi, terutama di wilayah yang minim bangunan tinggi.

“Daerah terbuka seperti lapangan, persawahan di Lembor, atau Pulau Padar yang tanpa bangunan tinggi bisa menjadi lokasi rawan sambaran petir,” ujarnya.

BMKG menekankan, kewaspadaan sederhana seperti berteduh di tempat aman saat hujan deras disertai petir bisa menyelamatkan warga dari risiko bencana. (ant/ST)

Editor: Agus S

Most Popular