KUPANG – Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Nusa Tenggara Timur (NTT) bergerak cepat menangani kerusakan infrastruktur pasca banjir bandang yang menerjang Kabupaten Nagekeo pada Senin (8/9). Bencana tersebut menyebabkan akses jalan terputus dan sedikitnya empat jembatan rusak parah.
Kepala Seksi Preservasi BPJN NTT, Rofinus Ngilo, menjelaskan upaya percepatan perbaikan tengah dilakukan dengan mengirim enam kontainer berisi rangka jembatan dari Kupang menuju Pelabuhan Aimere. Pengiriman ini ditargetkan mempercepat pembangunan jembatan darurat sekaligus membuka kembali jalur yang terisolasi.
“Hari ini enam kontainer rangka jembatan dikirim dari Kupang menuju Pelabuhan Aimere, untuk mempercepat proses pembangunan jalan yang putus,” ungkap Rofinus saat ditemui di Flores, Kamis (11/9).
Ia menambahkan, koordinasi intensif terus dilakukan hingga larut malam demi mempercepat proses pemulihan. “Kita kerja cepat, semalam saja jam 2 subuh kita masih rapat membahas perbaikan jalan,” ujarnya.
Selain BPJN, pemerintah daerah dan Kementerian PUPR juga terlibat langsung dalam penanganan darurat. Alat berat telah dikerahkan untuk membersihkan material longsor yang menutup ruas jalan menuju sejumlah desa. “Untuk masuk ke beberapa desa saat ini masih tidak bisa, sehingga kami terus berusaha membuka akses dengan menggerakkan alat berat,” kata Rofinus.
Tidak hanya fokus pada jembatan, BPJN NTT juga menyiapkan bronjong untuk memperbaiki ruas jalan yang terdampak longsor. Rofinus berharap seluruh infrastruktur yang rusak dapat segera dipulihkan sehingga mobilitas warga kembali normal.
“Target kami, perbaikan bisa selesai secepatnya agar masyarakat tidak lagi terisolasi,” pungkasnya. (ant/ST)
Editor: Agus S