LABUAN BAJO – Bupati Manggarai Barat (Mabar) Edistasius Endi meminta masyarakat serta seluruh pihak terkait untuk memberikan keterangan yang jujur saat Badan Pusat Statistik (BPS) melaksanakan Survei Konversi Gabah ke Beras (SKGB) 2025.
“Berikanlah data yang benar, jujur, dan terbuka. Jangan takut didata, karena data yang saudara berikan akan kembali untuk kesejahteraan kita bersama,” ujar Edistasius di Labuan Bajo, Rabu (20/8).
Pernyataan itu disampaikannya saat menerima kunjungan kerja BPS Manggarai Barat dalam rangka Pendataan Wilayah Kerja Statistik (Wilkerstat) sebagai persiapan menuju Sensus Ekonomi 2026. Ia menekankan bahwa data yang diberikan masyarakat dijamin kerahasiaannya, sehingga tidak perlu ada kekhawatiran.
Menurutnya, SKGB 2025 menjadi sangat penting karena berfungsi menghitung angka konversi gabah menjadi beras secara aktual. Data ini strategis sebagai dasar perhitungan produksi beras nasional maupun daerah. “Tujuannya jelas, untuk merumuskan kebijakan agar daerah dan negara bisa maju, rakyat sejahtera,” katanya.
Edistasius juga mengapresiasi kerja keras para petugas BPS dan mitra lapangan yang dinilainya memiliki tugas berat, namun sangat menentukan arah pembangunan daerah. Ia menjelaskan, pada 2024 produksi padi di Manggarai Barat mencapai 107.375 ton atau naik 6,95 persen dibanding tahun sebelumnya. Dari hasil panen itu, sekitar 58,5 persen berhasil digiling menjadi beras sebanyak 62.839 ton. Dengan luas panen 23.995 hektare, produktivitas padi di Manggarai Barat mencapai 4,47 ton per hektare Gabah Kering Giling (GKG).
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa hasil SKGB akan menentukan seberapa besar stok beras yang tersedia di daerah sekaligus menjadi bahan perhitungan ketersediaan pangan nasional. Sementara pembaruan Wilkerstat dinilai penting karena memastikan pemutakhiran peta wilayah pencacahan sehingga tidak ada rumah tangga, usaha, maupun unit ekonomi yang terlewat atau tercatat ganda. “Dengan pembaruan Wilkerstat, pemerintah akan memiliki kerangka data yang lebih akurat, sehingga sensus ekonomi 2026 benar-benar dapat menggambarkan kondisi ekonomi Manggarai Barat,” tegasnya.
Di sisi lain, Kepala BPS Manggarai Barat, Ikhe Suryaningrum, menegaskan bahwa setiap kegiatan survei BPS dilakukan sesuai standar metodologi nasional. Ia mengajak seluruh pihak untuk mendukung kegiatan survei agar hasilnya bermutu dan dapat menjadi dasar perencanaan, monitoring, serta evaluasi pembangunan di daerah. (ant/ST)
Editor: Agus S