spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Eks Pengungsi Timor Timur di Kapan Mohon Presiden Prabowo Selamatkan Rumah yang Terancam Digusur

SOE,TTS – Puluhan Kepala Keluarga (KK) eks pengungsi Timor Timur yang telah menetap selama 23 tahun di kawasan Pasar Kapan, Desa Obesi, Kecamatan Mollo Utara, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), menyerukan permohonan terbuka kepada Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, agar menyelamatkan tempat tinggal mereka yang kini terancam penggusuran.

Permohonan itu disampaikan perwakilan warga, Amelia Dorego (57), mewakili puluhan keluarga eks TimTim lain yang sejak tahun 1999 memilih tetap setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan meninggalkan seluruh harta benda mereka di Timor-Leste.

“Saya mohon kepada Bapak Presiden Prabowo, tolong kami,” ucap Amelia dengan suara bergetar, Selasa (09/12/2025).

Ia menegaskan bahwa keputusan mereka datang ke Indonesia bukan karena tidak memiliki rumah atau lahan di Timor-Leste, melainkan karena memilih membela NKRI pada masa konflik pasca jajak pendapat.

“Kami punya lahan, punya rumah. Tapi demi membela Merah Putih, kami tinggalkan semua dan datang ke sini,” jelas Amelia yang kini sudah puluhan tahun menetap dan berkeluarga di Kapan.

Sudah lebih dari dua dekade, warga eks TimTim di Kapan membangun kehidupan baru mendirikan rumah, bekerja, menyekolahkan anak-anak, bahkan beberapa cucu mereka lahir dan besar di tempat itu. Namun kabar rencana penggusuran membuat mereka terpukul dan kehilangan arah.

“Tempat tinggal yang sudah 23 tahun kami tempati mau digusur. Kami mau diusir ke mana lagi?” ujar Amelia sambil menahan tangis.

Ia mengatakan, apabila mereka benar-benar harus pergi, tidak ada lagi tempat lain untuk dituju. Rumah-rumah sederhana yang dibangun selama 23 tahun itu merupakan satu-satunya harta yang tersisa sejak mereka memilih berada di pihak Indonesia.

“Tolong kami. Kami datang bukan semau kami, kami bukan gila. Kami datang ke TTS demi bendera Merah Putih,” tegasnya.

Warga eks pengungsi TimTim berharap Presiden Prabowo turun tangan untuk memberikan perlindungan dan memastikan mereka tidak kehilangan hak atas tempat tinggal setelah 23 tahun setia berada di wilayah NKRI.

Mereka juga meminta agar negara tidak melupakan pengorbanan besar mereka pada tahun 1999 saat mereka meninggalkan rumah, tanah, dan masa depan demi memilih Indonesia.

Kini, setelah puluhan tahun tinggal dalam ketidakpastian, mereka menggantungkan harapan sepenuhnya pada negara yang mereka pilih untuk dijaga.

Hingga berita ini diturunkan, warga eks Timor Timur di Pasar Kapan, Mollo Utara, masih bertahan di rumah masing-masing sembari menanti kepastian. Mereka berharap suara mereka dapat terdengar sampai ke Presiden dan pemerintah pusat.

Harapan mereka sederhana: agar tidak terusir dari tanah yang telah menjadi rumah kedua sejak 23 tahun lalu tempat di mana mereka membesarkan anak-anak dan meneruskan hidup setelah kehilangan segalanya. (Sys/ST)

Most Popular