SORONG – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Emanuel Melkiades Laka Lena bersilaturahmi dengan Uskup Keuskupan Manokwari–Sorong, Mgr. Hilarion Datus Lega, di Istana Keuskupan Sorong, Sabtu (18/10/2025). Pertemuan berlangsung hangat dan sarat semangat persaudaraan.
Dalam pertemuan tersebut, keduanya berdiskusi panjang mengenai masa depan kawasan timur Indonesia, khususnya upaya memperkuat kerja sama antara NTT, Maluku, dan Papua sebagai satu rumpun Melanesia dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Kami berdiskusi banyak hal tentang masa depan kawasan timur Indonesia, terutama bagaimana NTT, Maluku, dan Papua bisa saling menopang dan maju bersama sebagai satu rumpun Melanesia dalam bingkai NKRI,” ujar Gubernur Melki.
Ia menyampaikan pentingnya kolaborasi ekonomi, sosial, dan budaya antardaerah untuk mempercepat pemerataan pembangunan. Menurutnya, rencana Kementerian Kebudayaan yang akan menggelar pertemuan Melanesia di bawah kepemimpinan Menteri Fadli Zon merupakan momentum strategis mempererat solidaritas kawasan.
“Jika tiga wilayah ini bisa bersinergi, maka potensi besar di bidang pertanian, perikanan, dan pariwisata bisa dioptimalkan untuk kesejahteraan masyarakat kita,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Melki juga menyoroti sektor peternakan yang menjadi andalan NTT. Ia menegaskan perlunya langkah konkret untuk mengembalikan posisi NTT sebagai lumbung sapi nasional yang kini mulai menurun populasinya. “Ke depan, kita harus benahi kembali agar NTT tetap menjadi sumber ternak unggulan bagi kawasan timur, termasuk Papua dan Maluku,” katanya.
Selain peternakan, Melki menilai sektor babi, unggas, pertanian, perkebunan, dan perikanan juga perlu dimodernisasi agar mampu menghasilkan produk berkualitas tinggi dan berdaya saing.
Uskup Manokwari–Sorong, Mgr. Hilarion Datus Lega, menyambut baik gagasan tersebut. Ia menilai kerja sama lintas wilayah di kawasan timur merupakan langkah strategis untuk memperkuat kemandirian ekonomi dan solidaritas budaya Melanesia.
“Semangat Melanesia adalah semangat persaudaraan, kebersamaan, dan gotong royong. Jika nilai-nilai ini terus dijaga dan dikembangkan, saya yakin kawasan timur Indonesia akan menjadi berkat bagi seluruh bangsa,” ujarnya.
Uskup Hilarion juga mengapresiasi langkah Gubernur Melki yang aktif membangun jejaring antarwilayah di Indonesia timur. “Kami mendukung penuh setiap inisiatif yang membawa kesejahteraan bagi masyarakat dan mempererat persaudaraan antardaerah,” tambahnya.
Gubernur Melki menutup pertemuan dengan menegaskan bahwa semangat persaudaraan Melanesia harus menjadi fondasi bagi terbentuknya kekuatan baru di kawasan selatan dan timur Indonesia. “Saya percaya, jika kita bisa membangun kerja sama lintas wilayah dengan semangat persaudaraan Melanesia, maka kawasan selatan dan timur Indonesia akan menjadi kekuatan baru yang tangguh dan sejahtera,” tandasnya. (Sys/ST)

