spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Gubernur Melki Laka Lena Dorong Ekonomi Restoratif dan Kreatif di NTT

LABUAN BAJO – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Emanuel Melkiades Laka Lena, Selasa (28/10/2025) siang, menghadiri kegiatan bertajuk “Menenun Kolaborasi: Ekonomi Restoratif dan Kreatif” yang digelar di Kampus Bambu Komodo, Labuan Bajo. Kegiatan ini menjadi ruang pertemuan lintas sektor antara pemerintah, pegiat lingkungan, pelaku ekonomi kreatif, dan penggerak kewirausahaan berbasis alam.

Turut hadir Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Veronica Tan, Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Irene Umar, Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah, Ketua APKASI sekaligus Bupati Lahat Bursah Zarnubi, serta sejumlah tokoh nasional dan internasional seperti Monica Tanuhandaru dari Yayasan Bambu Lingkungan Lestari, Alexandra Bastedo, Alisjahbana Haliman, Andhika Mahardika, Musrahmad Igun, Edi Frommenwiler, Achmad Zakaria, dan Desi Anwar.

Kegiatan Menenun Kolaborasi berlangsung hingga 1 November 2025, dengan agenda kunjungan lapangan ke berbagai komunitas di Manggarai Barat, Ngada, Nagekeo, Kupang, dan Timor Tengah Selatan. Rangkaian kunjungan ini dimaksudkan untuk melihat langsung bagaimana kearifan lokal—terutama peran perempuan dan anak muda—menjadi penggerak utama dalam pertanian regeneratif, pariwisata berkesadaran, dan ekonomi kreatif berkelanjutan.

Dari NTT, turut hadir Bupati Sumba Barat Daya, Bupati Manggarai Timur, dan Wakil Bupati Sumba Timur yang memperkaya dialog lintas wilayah tersebut.

Dalam diskusi yang berlangsung hangat, para peserta membahas konsep ekonomi restoratif dan kreatif, yaitu pendekatan pembangunan yang menekankan keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi, pemulihan ekosistem alam, dan kesejahteraan sosial masyarakat pedesaan.

“Paradigma ini menjadi alternatif terhadap model ekonomi lama yang cenderung eksploitatif. Kita ingin membangun ekonomi yang memulihkan, bukan merusak,” ujar Gubernur Melki.

Ia menegaskan bahwa semangat kolaboratif ini diharapkan menjadi gerakan nasional. “NTT siap menjadi laboratorium hidup bagi ekonomi restoratif dan kreatif Indonesia—tempat di mana alam, budaya, dan manusia berjalan seimbang,” tegasnya.

Wakil Menteri PPPA Veronica Tan mengapresiasi langkah NTT yang mengintegrasikan nilai-nilai kearifan lokal dalam pembangunan ekonomi. “Perempuan dan anak muda di NTT memiliki kekuatan besar dalam menjaga alam dan budaya. Jika mereka difasilitasi, mereka bisa menjadi motor perubahan ekonomi hijau,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Irene Umar menambahkan bahwa kolaborasi lintas sektor menjadi kunci untuk mewujudkan ekonomi kreatif yang berakar pada nilai-nilai lokal dan ramah lingkungan. (Sys/ST)

Most Popular