KUPANG – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Emanuel Melkiades Laka Lena, menegaskan pentingnya membangun tata kelola pemerintahan yang berakar kuat pada nilai dan kearifan lokal, namun tetap adaptif terhadap arus globalisasi dan digitalisasi yang berkembang pesat.
Hal itu disampaikan Gubernur Melki saat membuka kegiatan Indonesian Association for Public Administration (IAPA) 2025 Annual Hybrid Congress & Conference yang digelar di Graha Undana, Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, Rabu (29/10/2025) pagi.
“Digitalisasi dan kecerdasan buatan menuntut birokrasi bekerja lebih cepat, transparan, dan inklusif, namun kita tidak boleh kehilangan arah dan jati diri bangsa,” tegas Gubernur Melki dalam sambutannya.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Gubernur NTT Johni Asadoma, Ketua Umum IAPA beserta jajaran pengurus, Wakil Rektor III Undana Dr. Siprianus Suban Garak, M.Sc, serta para akademisi, birokrat, dan praktisi administrasi publik dari berbagai daerah di Indonesia.
Tahun ini, IAPA mengangkat tema besar: Indigenous Public Administration: Bridging Tradition, Innovation, and Governance for a World-Class Public Sector.
Menurut Gubernur Melki, tema tersebut sangat relevan dengan semangat pembangunan yang tengah digalakkan di NTT.
“NTT adalah laboratorium alami untuk mengembangkan indigenous governance — sistem pemerintahan yang berpihak pada nilai kemanusiaan dan gotong royong,” ujarnya.
Ia mencontohkan berbagai program daerah seperti Gerakan Beli NTT, One Village One Product (OVOP), dan NTT Mart sebagai wujud inovasi yang tumbuh dari nilai-nilai lokal dan semangat kemandirian masyarakat.
“Semua ini menegaskan bahwa inovasi sejati bukan menyalin dari luar, melainkan tumbuh dari akar budaya sendiri,” tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Melki juga mengajak seluruh peserta konferensi untuk menjadikan NTT bukan hanya penerima gagasan, tetapi juga penyumbang ide dan praktik baik administrasi publik bagi Indonesia dan dunia.
“Dari Kupang, dari bumi Flobamorata, mari kita kirimkan pesan kepada dunia: kemajuan sejati lahir dari keseimbangan antara tradisi dan inovasi,” ajak Melki.
Ia menutup sambutannya dengan seruan inspiratif, “Dengan Administrasi Publik Berbasis Kearifan Lokal — Ayo Bangun NTT, Ayo Bangun Indonesia.”
Kongres dan Konferensi Tahunan IAPA 2025 di Kupang ini menghadirkan sejumlah akademisi dan pakar administrasi publik nasional yang membahas strategi memperkuat tata kelola pemerintahan berbasis inovasi, teknologi, dan nilai-nilai kearifan lokal Indonesia.
Kegiatan berlangsung secara hybrid — tatap muka dan daring — dan menjadi momentum penting bagi Undana serta Provinsi NTT untuk memperkuat kontribusi daerah dalam pengembangan ilmu dan praktik administrasi publik di tingkat nasional maupun global. (Sys/ST)

