spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Gubernur NTT Canangkan “Revolusi Tata Kelola” Bank NTT

Kupang – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Emanuel Melkiades Laka Lena melakukan kunjungan perdananya ke Kantor Pusat Bank NTT di Jalan W.J. Lalamentik, Kupang, Kamis (6/11/2025). Kunjungan ini menjadi momen penting setelah pelantikannya sebagai Gubernur NTT, sekaligus penegasan arah baru bagi bank milik daerah tersebut.

Dalam kunjungan itu, Gubernur didampingi jajaran Direksi dan Komisaris Bank NTT, antara lain Direktur Utama Charlie Paulus dan Komisaris Utama Donny Heatubun.

“Saya memang menunggu proses pergantian pengurus dan keputusan OJK tuntas, baru kemudian datang sebagai pemegang saham pengendali untuk menyampaikan arah dan semangat baru bagi Bank NTT,” ujar Gubernur dalam pertemuan tersebut.

Ia menegaskan bahwa Bank NTT harus berani berubah dan tidak boleh lagi terjebak dalam pola lama yang boros dan tidak efisien. Bank daerah ini, kata Gubernur, harus menjadi motor penggerak ekonomi rakyat, bukan sekadar lembaga keuangan yang nyaman di zona aman.

“Perubahan memang tidak selalu mudah, tapi tanpa keberanian meninggalkan masa lalu, kita tidak akan pernah melangkah maju,” tegasnya.

Gubernur meminta agar rencana bisnis Bank NTT ke depan disusun secara tertulis, terukur, dan sejalan dengan arah pembangunan provinsi serta kabupaten/kota. Dokumen tersebut, lanjutnya, harus menjadi pegangan bersama antara manajemen dan pemegang saham.

Selain itu, ia menyoroti pentingnya penguatan sektor riil — pertanian, perkebunan, peternakan, dan UMKM — sebagai tulang punggung ekonomi masyarakat NTT. Menurutnya, bila Bank NTT serius menyalurkan kredit produktif dan KUR dengan manajemen risiko yang baik, pertumbuhan ekonomi daerah dapat terus stabil di atas 5 persen.

Dalam kesempatan itu, Gubernur juga menyampaikan apresiasi kepada Bank Jatim atas dukungannya dalam masa transisi Bank NTT beberapa waktu lalu. Namun, ia menegaskan bahwa kemitraan tersebut harus menjadi pembelajaran untuk memperkuat sistem dan sumber daya manusia Bank NTT sendiri.

Lebih jauh, Gubernur menyebut agenda perubahan ini sebagai “revolusi tata kelola Bank NTT.”

“Revolusi berarti yang lama jangan menahan yang baru. Semua harus dijalankan dengan integritas, disiplin, dan semangat melayani rakyat. Tidak boleh ada ruang bagi praktik lama yang mencederai kepercayaan publik,” tegasnya.

Ia berharap Bank NTT menjadi lembaga keuangan yang sehat, bersih, modern, dan membanggakan.

“Kalau Bank NTT sehat, yang pertama menikmati hasilnya adalah para pegawai dan masyarakat NTT sendiri,” tutupnya.

Dalam pernyataannya, Gubernur mengajak seluruh jajaran manajemen dan pegawai untuk menjadikan Bank NTT lebih dekat dengan hati rakyat dan lebih hadir dalam denyut ekonomi Nusa Tenggara Timur. (Sys/ST)

Editor: Agus S.

Most Popular