KUPANG, NTT — Upaya memperkuat transparansi pembangunan di Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali ditunjukkan oleh Gubernur Emanuel Melkiades Laka Lena. Selasa (14/10/2025), ia menerima kunjungan dari Direktorat Monitoring Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI di ruang kerjanya. Pertemuan ini membahas sinergi pengawasan terhadap proyek besar Kawasan Sentra Industri Garam Nasional (K-SIGN) di Kabupaten Rote Ndao.
Rombongan KPK dipimpin oleh Anik Rahmawati, didampingi M. Agung Sasongko dan Arrum Retnosari. Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak membahas langkah-langkah memperkuat tata kelola pembangunan yang bersih dan berintegritas sejak tahap perencanaan.
“Kita di daerah berperan memastikan situasi tetap kondusif dan proses berjalan transparan. Proyek K-SIGN ini sepenuhnya dibiayai Pemerintah Pusat, bukan APBD Provinsi. Jadi tugas kami memastikan semuanya akuntabel dan hasilnya dirasakan masyarakat,” ujar Gubernur Melki.
Politisi Partai Golkar ini menegaskan, pendekatan yang dibangun bersama KPK bukan sekadar penindakan, tetapi lebih pada pencegahan dan pembentukan budaya kerja yang bersih sejak awal.
“Kami sangat menghargai kolaborasi ini. Lebih baik mencegah daripada menindak. Budaya kerja yang transparan dan jujur akan mempercepat pembangunan,” tambahnya.
Pada kesempatan itu, Gubernur Melki juga mengajak semua pihak—baik dari pemerintah daerah hingga masyarakat—untuk bersama-sama mengawal pembangunan dengan semangat transparansi, integritas, dan kolaborasi.
“NTT tidak hanya penghasil garam, tapi juga penggerak budaya kerja yang bersih dan terpercaya,” pungkasnya.
Sementara itu, Anik Rahmawati dari Direktorat Monitoring KPK mengatakan pihaknya mendorong pemerintah daerah untuk terus memperkuat pengelolaan data dan tata kelola proyek strategis agar bebas dari potensi korupsi.
“Kami ingin memastikan bahwa proyek K-SIGN ini berjalan sesuai aturan, tepat waktu, dan benar-benar membawa manfaat untuk masyarakat,” ujarnya.
Proyek K-SIGN Rote Ndao sendiri ditargetkan mampu menghasilkan dua juta ton garam per tahun. Selain memperkuat kemandirian garam nasional, proyek ini juga diharapkan menjadi lompatan besar bagi ekonomi masyarakat pesisir NTT.
Reporter: Erik Sanu
Editor: Agus S