spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Gubernur NTT Dorong Pelatihan Vokasi untuk Cetak Wirausahawan Muda Berbasis Potensi Lokal

KUPANG – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Melkiades Laka Lena, menegaskan pentingnya peningkatan keterampilan vokasi berbasis kompetensi sebagai langkah strategis menciptakan generasi muda yang unggul dan mampu bersaing di bidang wirausaha.

“Peningkatan keterampilan berbasis kompetensi ini adalah bagian penting dari upaya mengoptimalkan potensi lokal yang ada di wilayah NTT secara baik,” ujar Gubernur Melki saat menghadiri kegiatan pelatihan di Kupang, Senin (4/8/2025).

Ia memberikan apresiasi kepada Satuan Pelayanan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (Satpel PVP) Kupang yang telah melaksanakan pelatihan vokasi dengan metode project based learning—yang mengutamakan praktik langsung sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.

Sebanyak 176 peserta dari berbagai kabupaten/kota di NTT mengikuti pelatihan tersebut. Mereka dilatih melalui sebelas paket kejuruan yang disusun berdasarkan program strategis pemerintah daerah.

Gubernur menilai peningkatan keterampilan ini sejalan dengan program unggulan One Village One Product (OVOP) dan Gerakan Beli Produk NTT, yang bertujuan mendorong masyarakat memanfaatkan potensi lokal untuk menciptakan produk unggulan daerah.

“Saya berharap, setelah pelatihan ini selesai, para peserta tidak hanya mengejar lowongan kerja, tetapi juga memiliki keberanian dan kreativitas untuk membuka usaha sendiri demi menciptakan lapangan kerja baru,” tegasnya.

Sementara itu, Koordinator Satpel PVP Kupang, Wilfrianus Sabon Tawa, menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari kebijakan Kementerian Ketenagakerjaan RI yang berfokus pada peningkatan daya saing dan produktivitas tenaga kerja Indonesia melalui pelatihan yang inklusif dan berorientasi pada dunia usaha dan dunia industri (DUDI).

“Pelatihan ini menjadi kesempatan anak muda NTT untuk mengasah kemampuannya sebelum terjun ke dunia usaha di berbagai sektor. Pemprov juga telah menyiapkan ekosistem yang mendukung sesuai profesi yang mereka geluti,” jelasnya.

Wilfrianus menambahkan, pihaknya terbuka untuk menjalin kerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan guna memperkuat pengembangan program pelatihan vokasi di masa mendatang.

Sebelas paket pelatihan yang diberikan meliputi berbagai bidang keterampilan, yakni:
* Smart Creative Skill, untuk membentuk kreativitas dalam menciptakan produk inovatif

* English Frontliner, yang memperkuat kemampuan komunikasi bahasa Inggris di sektor layanan
* Barista, sebagai keterampilan yang mendukung industri kopi dan kuliner
* Pengolahan Makanan Komersil, membekali peserta dengan keterampilan produksi makanan bernilai jual
* Spa Therapist dan Tour Guide, yang mendukung sektor pariwisata dan layanan jasa
* Junior Make Up Artist, untuk industri kecantikan dan kreatif
* Finishing Teknik Semprot, berorientasi pada sektor otomotif dan manufaktur
* Practical Office Advance, di bidang administrasi modern
* Pengolahan Ikan, untuk peserta dari wilayah pesisir dan perikanan
* Menjahit Pakaian dengan Mesin, sebagai bekal keterampilan industri fashion atau konveksi

Melalui pelatihan ini, pemerintah berharap lahirnya SDM vokasional yang tidak hanya siap kerja, tetapi juga mampu menciptakan usaha mandiri dan menjadi motor penggerak ekonomi lokal di berbagai wilayah NTT. (ST)

Editor: Agus S

Most Popular