KUPANG, NTT – Gubernur Nusa Tenggara Timur, Emanuel Melkiades Laka Lena, menghadiri kegiatan Akad Massal Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi 800.000 debitur yang digelar secara daring dan serentak di seluruh Indonesia, Selasa (21/10/2025). Acara ini juga dirangkaikan dengan peluncuran Kredit Program Perumahan (KPP) untuk keluarga berpenghasilan rendah.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Melki menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo Subianto, atas kepemimpinan yang berpihak kepada rakyat kecil serta komitmen besar dalam memperluas akses pembiayaan bagi pelaku usaha mikro dan keluarga berpenghasilan rendah.
“Program KUR bukan sekadar memberi modal, tetapi menanamkan harapan dan kepercayaan bahwa rakyat kecil juga mampu menjadi penggerak ekonomi bangsa,” ujar Gubernur Melki.
Ia menambahkan, peluncuran KPP bagi keluarga berpenghasilan rendah menjadi bukti nyata bahwa pembangunan ekonomi harus berjalan beriringan dengan penguatan fondasi sosial keluarga.
Untuk wilayah Nusa Tenggara Timur, program KUR tahun ini menyalurkan dana sebesar Rp2,1 triliun kepada 49.682 debitur. Gubernur Melki menegaskan bahwa angka tersebut bukan sekadar data, melainkan amanah besar untuk memperluas lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Saya mengajak semua penerima KUR untuk mengelola dana dengan bijak — gunakan sebagai modal produktif, bukan konsumtif,” tegasnya.
Presiden Prabowo Subianto, dalam sambutannya secara nasional, menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen menjaga agar pelaku usaha kecil dan menengah mendapat kesempatan yang sama untuk berkembang.
“Kita ingin setiap warga Indonesia punya kesempatan bekerja, berusaha, dan hidup layak. KUR dan KPP ini adalah wujud nyata kehadiran negara untuk rakyat,” kata Presiden Prabowo.
Sementara itu, Direktur Utama Bank BRI, Sunarso, mewakili lembaga perbankan nasional, menyampaikan bahwa BRI bersama bank-bank penyalur lainnya akan terus memperluas jangkauan layanan hingga ke pelosok-pelosok desa di Indonesia, termasuk NTT.
“Kami tidak hanya menyalurkan dana, tetapi juga memberikan pendampingan usaha, pelatihan, dan literasi keuangan agar penerima KUR bisa naik kelas,” jelas Sunarso.
Gubernur Melki menambahkan bahwa Pemerintah Provinsi NTT terus mendorong penguatan ekonomi lokal melalui program One Village One Product (OVOP), NTT Mart, dan Gerakan Beli NTT. Program tersebut bertujuan agar setiap desa menemukan kekuatan ekonominya sendiri, serta masyarakat bangga menggunakan produk daerahnya.
“Hari ini kita membuktikan bahwa rakyat NTT bukan sekadar penerima bantuan, tetapi pelaku utama pembangunan ekonomi bangsa. Dengan semangat gotong royong, kerja keras, dan disiplin, kita wujudkan NTT yang mandiri dan sejahtera,” pungkas Gubernur Melki. (Sys/ST)

