KUPANG, NTT — Ribuan Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur mengikuti apel pagi bersama yang dipimpin langsung oleh Gubernur Emanuel Melkiades Laka Lena, Senin (20/10/2025), di halaman Gedung Sasando, Kupang.
Apel turut dihadiri Wakil Gubernur Johni Asadoma, Pelaksana Harian Sekda, serta para pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Dalam arahannya, Gubernur Melki Laka Lena menyoroti meningkatnya kasus HIV/AIDS di kalangan pelajar, termasuk di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Kupang. Ia menyebut kondisi tersebut sebagai “alarm serius” bagi semua pihak.
“Saya minta agar segera dipertimbangkan penerapan jam belajar di rumah, supaya anak-anak lebih banyak waktu bersama keluarga daripada bebas tanpa pengawasan di luar rumah. Semua OPD perlu ikut memikirkan langkah konkret untuk mencegah hal ini,” tegas Gubernur Melki.
Selain persoalan sosial tersebut, Gubernur juga menekankan pentingnya pengelolaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang jujur dan transparan. Ia mengingatkan agar tidak ada ASN atau pejabat yang bermain-main dengan pajak dan retribusi.
“Kita sudah bekerja sama dengan Kejati dan Polda NTT. Saya tidak ingin ada ASN atau pejabat yang terjerat hukum hanya karena penyimpangan kecil. Kondisi fiskal kita sedang ketat, jadi setiap OPD harus kerja keras mengejar target pendapatan,” ujarnya.
Menjelang Natal dan Tahun Baru, Pemprov NTT juga akan menggelar berbagai kegiatan seperti lomba pohon Natal, lomba paduan suara, serta pameran pembangunan di 12 kabupaten/kota. Agenda tersebut bertujuan menggerakkan ekonomi rakyat sekaligus mendukung gerakan One Community, One Product dan One School, One Product.
Gubernur juga mengingatkan ASN agar menjaga kesehatan di tengah maraknya penyakit flu serta meningkatkan kedisiplinan kerja. Dari total 5.701 ASN, tercatat 967 tidak hadir dan 610 terlambat pada apel pagi tersebut.
“Ini menjadi bahan evaluasi serius bagi BKD dan Inspektorat untuk menindak sesuai aturan,” tandasnya.
Di akhir arahannya, Gubernur Melki menyampaikan rencana rapat daring bersama 21 diaspora NTT untuk membahas penataan data kependudukan, agar masyarakat NTT di luar daerah dapat lebih mudah mengurus dokumen kependudukan seperti KTP dan hak-hak administratif lainnya.
“Mari kita wujudkan ASN yang sehat, disiplin, jujur, dan produktif untuk NTT yang semakin maju,” pungkasnya.
Reporter: Erik Sanu
Editor: Agus S

