spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Gubernur NTT: Pekerja Sosial Bukan Sekadar Profesi, tetapi Panggilan Pengabdian

KUPANG – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Emanuel Melkiades Laka Lena, menghadiri Rapat Senat Terbuka Luar Biasa Wisuda Diploma III Angkatan XXV Akademi Pekerjaan Sosial Kupang Tahun Akademik 2024/2025, yang digelar di Hotel Kristal Kupang, Selasa (16/12/2025) siang.

Dalam sambutannya, Gubernur Melki Laka Lena menegaskan bahwa pekerjaan sosial bukan sekadar profesi, melainkan panggilan pengabdian kemanusiaan yang menuntut kepekaan hati, integritas, dan keberpihakan pada kelompok rentan.

Di tengah berbagai tantangan pembangunan di Provinsi NTT seperti kemiskinan, stunting, persoalan sosial, serta ketimpangan akses layanan, Gubernur menilai kehadiran tenaga pekerja sosial yang kompeten, berintegritas, dan berbelarasa menjadi sangat penting dan strategis.

“Kalian memilih jalur yang menantang, jalur yang melibatkan hati dan nurani. Kalian memilih untuk berhadapan langsung dengan realitas paling pahit di masyarakat, yaitu kemiskinan, ketidakadilan, disabilitas, lansia terlantar, keterasingan, serta kelompok rentan lainnya,” ujar Melki.

Ia menegaskan bahwa para wisudawan merupakan kelompok terdidik yang memiliki mindset pemberdayaan, bukan sekadar rasa belas kasihan.

“Kalian adalah kelompok terdidik yang hadir membawa pendekatan pemberdayaan, bukan hanya empati sesaat,” tegasnya.

Menurut Gubernur Melki, di tengah arus zaman yang kerap mengukur keberhasilan dari materi dan status sosial, para lulusan pekerjaan sosial justru hadir membawa nilai-nilai kemanusiaan yang luhur.

“Kalian dibekali bukan hanya dengan pengetahuan dan keterampilan profesional, tetapi juga dengan kepekaan sosial, empati, dan komitmen kemanusiaan,” tambahnya.

Pada kesempatan tersebut, Gubernur Melki Laka Lena juga menyampaikan harapannya kepada 16 wisudawan Akademi Pekerjaan Sosial Kupang agar menjadi agen perubahan yang hadir di tengah masyarakat dengan semangat melayani tanpa pamrih.

Menurutnya, kekuatan utama seorang pekerja sosial terletak pada kemampuannya memahami manusia secara utuh dan mendampingi mereka bangkit dari berbagai persoalan kehidupan.

Secara khusus, Gubernur Melki berpesan agar para wisudawan bekerja dengan hati dan menjaga integritas dalam setiap pengabdian.

“Pekerjaan sosial adalah profesi yang melibatkan hati nurani. Layani setiap individu dengan martabat, karena mereka semua berharga. Dalam mengelola bantuan dan mendampingi klien, jagalah integritas dan jauhi segala bentuk penyimpangan,” pesannya.

Selain itu, terkait Program OVOP (One Village One Product) yang tengah dijalankan Pemerintah Provinsi NTT, Gubernur Melki mengajak para lulusan Akademi Pekerjaan Sosial Kupang untuk turut terlibat sebagai Community Organizer dan Business Facilitator di desa-desa pelaksana program OVOP.

Ia berharap, peran pekerja sosial tidak hanya berfokus pada penanganan persoalan sosial, tetapi juga berkontribusi aktif dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat desa demi mendorong pembangunan NTT yang inklusif dan berkelanjutan.(Sys/ST)

Most Popular