SOE, TTS – Sejumlah guru dari sekolah penerima Program Makan Gratis ‘Lukas Banu Peduli’ di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) menyampaikan apresiasi sekaligus harapan dalam pertemuan bersama Dr. Lukas Banu, SH., MH., Sabtu (4/10/2025). Mereka menilai program berjalan baik dan mengusulkan agar jumlah sekolah penerima manfaat diperluas.
Menanggapi hal tersebut, Lukas Banu memastikan pada 2025 jumlah sekolah mitra akan bertambah dari 11 menjadi 15 sekolah.
Santo Selan, penanggung jawab program, menegaskan pelaksanaan bantuan makanan sejauh ini tidak menemui kendala berarti. Menurutnya, keberhasilan program ditopang peran aktif guru serta pemanfaatan bahan pangan lokal.
“Kalau untuk bantuan makanan kepada siswa dari Lukas Banu Peduli tidak ada kendala dalam pengelolaan. Mungkin nanti ada tantangan saat musim penghujan karena ada beberapa sekolah yang aksesnya sulit,” ujar Santo.
Dr. Lukas Banu menambahkan, seluruh bahan baku makanan diambil dari masyarakat sekitar agar berdampak langsung pada ekonomi lokal. Ia juga menekankan transparansi pengelolaan program yang berbeda dengan skema pemerintah seperti MBG.
“Target kami tahun 2025 ada 15 sekolah yang mendapat bantuan makanan gratis setiap minggu. Program ini melibatkan semua pihak, dan bahan bakunya diambil dari masyarakat lokal,” jelasnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, saat ini sebanyak 11 sekolah di TTS menerima manfaat Program Anak Sehat Generasi Unggul by Lukas Banu Peduli. Diluncurkan sejak Februari 2024, program ini konsisten menghadirkan makanan sehat bergizi setiap dua minggu sekali.
Awalnya, program hanya menyasar enam sekolah mulai dari PAUD hingga SMP. Dalam perkembangannya jumlah sekolah mitra meningkat menjadi 11, dengan fokus utama pada siswa PAUD dan SD.
Pendanaan program sepenuhnya berasal dari donatur tunggal, Dr. Lukas Banu, putra asli TTS. Setiap dua minggu, ia menyalurkan dana antara Rp250 ribu hingga Rp1,5 juta, bergantung jumlah siswa di tiap sekolah. Para guru pun aktif mendukung, tidak hanya dalam pengelolaan, tetapi juga menyumbangkan bahan makanan seperti beras, sayur, dan buah.
“Kami tidak hanya berharap pada bantuan donatur, tetapi juga ikut berkontribusi agar anak-anak mendapatkan makanan sehat dan bergizi,” ujar salah satu guru mitra.
Lukas Banu menegaskan program ini bukan semata urusan gizi, melainkan juga sarana menumbuhkan semangat belajar dan kebiasaan hidup sehat di kalangan siswa.
“Anak-anak diperkenalkan dengan pola hidup bersih dan makanan bergizi berbasis lokal. Saya berharap program ini terus berkembang dan menginspirasi banyak orang untuk peduli terhadap gizi anak-anak sekolah di TTS,” tegasnya.
Sekolah Mitra Program:
1. TK Negeri Nifukani
2. PAUD Sikar Fatuoni
3. PAUD SILO Lilana
4. PAUD Kebun Anggur Oeleu
5. SD Katolik Yaswari Fatusahan
6. SD Inpres Hauhasi
7. SD GMIT Lilana
8. SD Inpres Lilana
9. SD Negeri Bilua
10. SD Inpres Noebeba
11. PAUD Karya Anugerah Oebaki (sys/ST)
Editor: Agus S

