spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Inflasi Tahunan NTT Juli 2025 Capai 3,03 Persen, Cabai Rawit dan Emas Perhiasan Jadi Penyumbang Utama

KUPANG – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi tahunan (year-on-year/yoy) di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Juli 2025 mencapai 3,03 persen, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 108,54.

Kepala BPS Provinsi NTT, Matamira B. Kale, dalam konferensi pers di Kupang, Jumat (1/8/2025), menjelaskan bahwa inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Timor Tengah Selatan sebesar 5,01 persen dengan IHK 109,27. Sementara itu, inflasi terendah tercatat di Kota Kupang sebesar 2,03 persen dengan IHK 107,88.

“Komoditas yang paling dominan memberikan sumbangan terhadap inflasi tahunan Juli 2025 antara lain cabai rawit, emas perhiasan, bawang merah, kopi bubuk, beras, tomat, Sigaret Kretek Mesin (SKM), ikan tongkol, mobil, dan minyak goreng,” jelasnya.

Selain itu, inflasi juga terdorong oleh komoditas lainnya seperti ikan tembang, sawi putih, kangkung, nasi dengan lauk, bunga pepaya, Sigaret Putih Mesin (SPM), pisang, sepeda motor, kelapa, sawi hijau, Sigaret Kretek Tangan (SKT), serta berbagai jenis ikan seperti tuna, selar, dan layang, termasuk ayam hidup.

Di sisi lain, terdapat dua kelompok pengeluaran yang justru mengalami penurunan indeks harga, yaitu kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga yang turun sebesar 0,02 persen, serta kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan yang mengalami penurunan sebesar 0,18 persen pada Juli 2025.

Secara bulanan (month-to-month/mtm), inflasi NTT tercatat sebesar 0,96 persen. Inflasi bulanan tertinggi terjadi di Kota Kupang sebesar 1,21 persen, sedangkan yang terendah tercatat di Waingapu sebesar 0,47 persen.

“Tingkat inflasi mtm Juli 2025 terjadi karena kenaikan indeks harga pada tujuh dari sebelas kelompok pengeluaran,” ungkap Matamira.

Komoditas yang dominan mendorong inflasi bulanan tersebut antara lain ikan kembung (0,22 persen), daging ayam ras (0,18 persen), cabai rawit (0,15 persen), tomat (0,11 persen), ikan tembang (0,06 persen), dan ikan tongkol (0,02 persen).

Adapun inflasi sepanjang tahun kalender atau year-to-date (ytd) hingga Juli 2025 tercatat sebesar 2,01 persen. (ant/ST)

Most Popular