spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Jenazah Diangkut Pakai Motor, Kepala Puskesmas Hoibeti Dituding Tolak Permintaan Warga

SOE, TTS – Sebuah unggahan di media sosial Facebook pada Minggu (19/10/2025) menarik perhatian publik setelah menyoroti peristiwa di Puskesmas Hoibeti, Kecamatan Kot’Olin, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS). Dalam unggahan tersebut, warga mengaku terpaksa mengangkut jenazah menggunakan sepeda motor karena tidak mendapat izin menggunakan mobil dinas puskesmas.

Unggahan itu menyebut Kepala Puskesmas Hoibeti, Debi Sui, menolak permintaan masyarakat untuk meminjam mobil dinas guna mengantar jenazah. Warga menilai penolakan tersebut tidak manusiawi dan meminta pemerintah daerah segera mengevaluasi kinerja kepala puskesmas.

“Masyarakat minta oto puskesmas untuk antar jenazah, tapi ibu kapus bilang sonde ada sopir, padahal oto tiap hari beroperasi. Kami kecewa karena akhirnya jenazah diangkut pakai motor oleh keluarga,” tulis warga dalam unggahan yang viral di grup Facebook setempat.

Disebutkan pula bahwa kejadian serupa bukan pertama kali terjadi di wilayah tersebut. Warga berharap Dinas Kesehatan Kabupaten TTS turun tangan meninjau langsung pelayanan di Puskesmas Hoibeti.

Menanggapi hal itu, Kepala Puskesmas Hoibeti, Debi Sui, saat dikonfirmasi membantah adanya penolakan. Ia menegaskan tidak ada keluarga yang datang langsung kepadanya untuk meminta bantuan mobil dinas, serta menuturkan bahwa ambulans tidak difungsikan untuk mengangkut jenazah.

“Tidak ada keluarga yang datang ke saya untuk minta muat jenazah di ambulans. Selain itu, ambulans bukan untuk muat jenazah. Itu sudah pernah saya umumkan di gereja dan dalam rapat lintas sektor,” jelasnya.

Debi menambahkan, bila ada keluarga yang datang langsung, pihaknya akan menjelaskan secara baik mengenai aturan penggunaan ambulans. “Kalau ada yang datang minta, pasti saya jelaskan fungsi ambulans. Masalahnya, mereka tidak pernah datang bicara langsung,” ujarnya.

Hingga berita ini diterbitkan, pihak Dinas Kesehatan Kabupaten TTS belum memberikan tanggapan resmi terkait kejadian tersebut. (Sys/ST)

Most Popular