KUPANG – Minat masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT) terhadap pasar modal terus meningkat. PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat jumlah investor pasar modal di provinsi ini mencapai 124.107 orang atau Single Investor Identification (SID) hingga Agustus 2025.
“Sejak awal tahun hingga Agustus 2025, pertumbuhan investor pasar modal di NTT telah mencapai 124.107 SID. Capaian ini menempatkan NTT pada peringkat ke-26 secara nasional,” kata Kepala BEI Perwakilan NTT, Adevi Sabath Sofani, di Kupang, Rabu (1/10/2025).
Ia menjelaskan, jumlah tersebut meningkat signifikan dibanding Desember 2024 yang tercatat 102.898 SID. Pertumbuhan positif ini sudah terlihat konsisten sejak empat tahun terakhir, yakni 35.761 SID pada 2021, 56.872 SID pada 2022, lalu 79.026 SID pada 2023, dan 102.898 SID pada 2024.
Produk investasi yang paling banyak diminati investor di NTT meliputi saham, obligasi, dan reksadana.
Berdasarkan sebaran wilayah, investor terbanyak tercatat di Kota Kupang dengan 23.103 SID, disusul Kabupaten Belu 9.145 SID, dan Kabupaten Kupang 8.912 SID. Sementara itu, jumlah terendah terdapat di Kabupaten Sabu Raijua dengan 1.181 SID serta Kabupaten Sumba Tengah dengan 927 SID.
Dari sisi pekerjaan, investor didominasi oleh karyawan sebesar 28,39 persen, diikuti pelajar/mahasiswa 26,09 persen. Dari sisi gender, 60,02 persen investor adalah laki-laki dan 39,98 persen perempuan. Sedangkan dari sisi usia, kelompok 18–30 tahun mendominasi hingga 60,12 persen.
Adevi menambahkan, hingga Juni 2025, BEI NTT telah menggelar 346 kegiatan edukasi investasi kepada masyarakat, baik secara daring maupun luring. Pada tahun yang sama juga terdapat penambahan tiga galeri investasi baru di sejumlah lembaga pendidikan tinggi dan menengah.
“BEI NTT berkomitmen untuk terus meningkatkan kolaborasi dalam memperluas kegiatan edukasi, inklusi, dan aktivasi, agar semakin banyak masyarakat NTT terlibat dalam investasi pasar modal,” tegasnya. (ant/ST)
Editor: Agus S

