spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Kasus HIV di Kupang Tembus 2.500, Gubernur Terapkan Kebijakan Khusus Belajar

KUPANG, NTT — Gubernur Nusa Tenggara Timur Emanuel Melkiades Laka Lena menyoroti meningkatnya kasus HIV/AIDS di Kota Kupang yang kini merambah hingga kalangan pelajar. Ia menilai kondisi ini sebagai peringatan serius bagi seluruh pihak untuk bertindak cepat.

“Kita akan seriuskan penerapan peraturan tentang jam belajar. Fenomena ini, khususnya penyakit sosial hingga HIV/AIDS yang menyasar generasi muda di sekolah, harus dicegah sejak dini agar tidak mengancam masa depan mereka,” kata Gubernur Melki di Kupang, Senin (20/10/2025).

Pernyataan tersebut disampaikannya menanggapi data dari Komisi Penanggulangan HIV/AIDS (KPAD) Kota Kupang yang melaporkan bahwa sejak Januari hingga September 2025 jumlah kasus HIV/AIDS di ibu kota provinsi itu telah mencapai 2.539 kasus.
“Ini alarm serius bagi kita semua,” tegasnya.

Gubernur Melki menekankan bahwa penanganan HIV/AIDS membutuhkan sinergi lintas sektor dengan pendekatan pentahelix, yakni kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dunia usaha, komunitas, media, serta keluarga.
“Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Kita perlu melibatkan akademisi, dunia usaha, komunitas, dan media agar upaya penanggulangan HIV/AIDS lebih efektif, terutama dalam kondisi kebijakan efisiensi anggaran saat ini,” ujarnya.

Ia juga mengingatkan pentingnya peran orang tua dalam mengawasi anak-anak di luar jam sekolah agar tidak terjerumus dalam pergaulan bebas yang berisiko tinggi terhadap penularan HIV/AIDS.

Sementara itu, Sekretaris KPAD Kota Kupang, Julius Tanggu Bore, menyatakan keprihatinannya atas temuan praktik prostitusi yang melibatkan pelajar di wilayah tersebut.
“Padahal berbagai sosialisasi sudah dijalankan, mulai dari layanan mobile Voluntary Counseling and Testing (VCT) yang dilakukan secara rutin setiap tiga bulan, hingga pemberian layanan Pre-Exposure Prophylaxis (PrEP) atau obat pencegahan HIV, serta edukasi di komunitas populasi kunci,” jelas Julius.

Ia menambahkan bahwa KPAD bersama Dinas Kesehatan dan berbagai lembaga mitra akan terus memperluas sosialisasi serta pengawasan agar kasus serupa dapat ditekan secara signifikan.

Dengan meningkatnya angka kasus HIV/AIDS yang menyasar usia produktif hingga pelajar, Pemerintah Provinsi NTT kini tengah menyiapkan langkah-langkah strategis melalui kerja sama lintas sektor, termasuk pembentukan satgas pencegahan berbasis sekolah dan komunitas. (ant/ST)

Most Popular