SOE, TTS – Kepolisian Resor Timor Tengah Selatan (Polres TTS) menurunkan personel untuk mengatur arus lalu lintas dan menjaga ketertiban di sekitar SPBU 54.855.02 atau Pertamina Kilometer 3, Kota Soe, pada Kamis (13/11/2025), menyusul antrian panjang kendaraan yang mengular hingga sekitar 400 meter.
Antrian didominasi kendaraan dump truk dan angkutan barang yang berebut mendapatkan BBM jenis Biosolar. Personel Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres TTS diterjunkan untuk mengurai kepadatan dan mencegah kemacetan di ruas jalan utama Kota Soe.
Situasi ini mendapat perhatian serius dari Kasat Intelkam Polres TTS, Iptu Jenedy Lian, yang langsung turun ke lokasi melakukan pemantauan dan koordinasi dengan pihak SPBU serta Pertamina penyalur untuk mencari solusi cepat terkait kelangkaan solar.
“Kami meminta agar pihak SPBU segera melaporkan kondisi ini ke Pertamina penyalur karena kebutuhan solar masyarakat cukup tinggi. Jika kondisi ini berlarut, berpotensi menimbulkan kemacetan bahkan konflik di lapangan,” tegas Kasat Jenedy.
Ia berharap Pertamina dapat segera menyalurkan tambahan kuota solar agar kebutuhan masyarakat, khususnya pelaku usaha dan transportasi, dapat terpenuhi.
“Kami akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan pelayanan kepada masyarakat berjalan lancar dan situasi tetap aman dan kondusif,” ujarnya.
Sementara itu, Pengawas SPBU KM 3, Yan Tallo, mengungkapkan bahwa pasokan solar ke SPBU mengalami pembatasan. Saat ini SPBU hanya menerima jatah 8 ton, dan dalam dua pekan terakhir distribusinya juga mengalami keterlambatan.
Pembatasan tersebut, menurut informasi awal, diduga terkait penyesuaian distribusi antara BBM bersubsidi dan non-subsidi di wilayah Nusa Tenggara Timur.
Kelangkaan ini menimbulkan kekhawatiran masyarakat, terutama para sopir dan pelaku usaha yang menggantungkan aktivitasnya pada ketersediaan solar. Polres TTS memastikan pemantauan akan terus dilakukan hingga situasi kembali normal. (Sys/ST)

