spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Krisis Air dan Logistik Usai Banjir Bandang Nagekeo

KUPANG – Ratusan warga di Kecamatan Boawae dan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT), kini menghadapi krisis air bersih dan keterbatasan logistik pasca banjir bandang yang menerjang wilayah tersebut.

Wakil Bupati Nagekeo, Gonzalo Gratianus Muga Sada, mengungkapkan kondisi warga semakin memprihatinkan karena kerusakan fasilitas vital dan terputusnya jalur utama antar-kecamatan. “Kerusakan fasilitas air minum ini mengancam kesehatan serta kebutuhan sehari-hari masyarakat setempat,” kata Gonzalo usai meninjau lokasi bencana, Rabu (10/9/2025).

Banjir bandang terjadi pada Senin (8/9) sekitar pukul 18.30 WITA. Hantaman material berupa tanah, batu, dan pasir yang meluncur dari puncak Gunung Ebulobo menutup total jalan penghubung Desa Kelewae (Kecamatan Boawae) dengan Desa Lajawajo (Kecamatan Mauponggo).

Tidak hanya memutus akses, bencana ini juga menghancurkan sumber mata air Ae Gega, satu bak penampung, serta tiga mesin pompa air yang selama ini menjadi andalan ratusan warga. Akibatnya, pasokan air bersih berhenti total.

Selain air bersih, distribusi logistik berupa beras, makanan siap saji, dan bahan bakar minyak (BBM) tidak dapat menjangkau wilayah terdampak. Upaya pembersihan material sebenarnya sudah dilakukan sejak Selasa (9/9) pukul 13.00 hingga 17.00 WITA, namun akses masih sangat terbatas.

“Meskipun jalur bisa dilewati secara terbatas, distribusi logistik tetap terkendala karena titik bencana lain sulit dijangkau akibat sinyal komunikasi hilang serta kondisi cuaca yang masih buruk,” jelas Gonzalo.

Wabup menegaskan prioritas utama pemerintah saat ini adalah membuka akses jalan agar bantuan darurat segera sampai ke masyarakat. Hal ini ia sampaikan kepada Forkopimda, Kapolres Nagekeo AKBP Rachmat Muchamad Salihi, Wakil Ketua DPRD Lukas Y.M.P. Boleng, serta sejumlah anggota DPRD yang turut meninjau lokasi. “Saya harap masyarakat sabar. Bantuan akan segera tiba, kendalanya hanya akses ke pusat bencana,” tegasnya.

Sementara itu, Gubernur NTT Melki Laka Lena memastikan telah berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk mendatangkan helikopter. Langkah ini ditempuh agar distribusi bantuan bisa menembus wilayah yang masih terisolasi.

Berdasarkan data terbaru, sebanyak 18 desa di Kabupaten Nagekeo terdampak banjir bandang. Bencana ini juga mengakibatkan tiga orang meninggal dunia. (ant/ST)

Editor: Agus S

Most Popular