SOE, TTS – Ketua DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur, Ir. Emilia Julia Nomleni, memberikan pesan kuat terkait pengasuhan dan masa depan generasi NTT saat menghadiri Training Penggunaan Panduan GASELOR Pangan dan Gizi bagi para tokoh agama Kristen Protestan se-Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS). Kegiatan yang merupakan bagian dari Proyek Land4Lives oleh CIFOR-ICRAF dengan dukungan Global Affairs Canada (GAC) itu digelar di Hotel Blessing Soe, Jumat (28/11/2025).
Dalam sesi Suara Hati Gembala, Mama Emy menegaskan bahwa keluarga merupakan ruang pertama dan utama dalam membentuk karakter anak. “Keluarga adalah sekolah pertama. Di situlah karakter dibentuk dan masa depan ditanam,” ujarnya. Ia menekankan bahwa setiap anak berhak tumbuh dalam lingkungan yang aman, penuh kasih, bebas kekerasan, dan bebas diskriminasi, termasuk dalam pemenuhan gizi dan pangan yang layak.
Menurut Mama Emy, praktik pengasuhan berbasis kekerasan dan kebiasaan membandingkan anak harus segera ditinggalkan. Bagi politisi PDIP itu, anak adalah pribadi unik yang dikaruniakan Tuhan dan harus diterima dengan penuh penghargaan. Ia juga menyoroti peran ayah dalam pengasuhan, yang menurutnya sering terpinggirkan. Ayah, kata Mama Emy, harus hadir bukan hanya secara fisik, tetapi juga menyediakan rasa aman, kedekatan, dan dukungan emosional bagi pertumbuhan anak.
Dalam kesempatan tersebut, Mama Emy mengapresiasi para tokoh agama Kristen Protestan yang mengikuti pelatihan. Ia menilai gereja dan para pelayan jemaat memiliki peran sentral dalam mendorong pola pengasuhan yang sehat, edukasi gizi keluarga, dan penguatan hubungan orang tua–anak di tingkat komunitas. “Tokoh agama adalah garda terdepan dalam menguatkan pendidikan keluarga dan mendampingi jemaat,” tegasnya.
Ia berharap panduan GASELOR dapat menjadi instrumen efektif untuk memperbaiki kualitas pengasuhan, meningkatkan pemenuhan gizi keluarga, serta memperkuat ketahanan pangan rumah tangga di TTS maupun di seluruh NTT. (Sys/ST)