spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Melki Gencarkan Perang Lawan Stunting dan Kemiskinan

KUPANG — Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Emanuel Melkiades Laka Lena memimpin gerakan besar melawan stunting dan kemiskinan ekstrem di wilayahnya. Ia menegaskan, tantangan tersebut hanya bisa dituntaskan melalui kerja bersama lintas sektor yang solid antara pemerintah pusat, daerah, lembaga mitra, dan masyarakat.

“Kita mulai kerja bersama, bergandengan tangan, untuk menurunkan kemiskinan ekstrem dan stunting di NTT,” ujar Melki di Kupang, Selasa (28/10).

Menurutnya, Presiden telah menugaskan dua provinsi sebagai contoh nasional dalam penanganan stunting, yakni Jawa Barat dan NTT. Penugasan itu menjadi bukti bahwa pemerintah pusat menaruh perhatian besar pada pembangunan manusia di wilayah timur Indonesia.

“Ini menunjukkan betapa pentingnya komitmen kita di daerah untuk menjawab tantangan tersebut,” tegasnya.

Melki memastikan, Pemprov NTT tidak berhenti pada tataran wacana, melainkan telah menyiapkan langkah-langkah konkret yang dapat diukur dan diimplementasikan bersama kabupaten/kota. Salah satunya melalui Program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting), yang kini telah melibatkan seluruh kepala daerah di 22 kabupaten/kota di NTT.

“Seluruh kepala daerah sudah bergerak bersama melalui program Genting ini,” katanya.

Selain itu, pada 2026 Pemprov NTT berencana menggerakkan dana desa secara gotong royong untuk membangun rumah layak huni. Melki menilai, rumah yang sehat dan layak adalah pondasi utama keluarga sejahtera serta indikator nyata turunnya angka stunting dan kemiskinan ekstrem.

“Rumah yang layak berarti lingkungan yang sehat. Dari situ, anak-anak tumbuh lebih baik, gizi lebih terjaga, dan kesejahteraan keluarga meningkat,” ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya peningkatan kapasitas tenaga kesehatan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Pemerintah provinsi, kata Melki, telah memberikan pelatihan bagi lebih dari 10.000 kader posyandu dengan 25 kompetensi dasar, serta mendorong gerakan One Village One Product (OVOP) untuk mengembangkan dan memasarkan produk lokal melalui platform NTT Mart.

“Peningkatan ekonomi harus berjalan seiring dengan peningkatan kesehatan masyarakat. Dua hal ini tidak bisa dipisahkan,” katanya.

Melki menutup arahannya dengan ajakan kepada seluruh pemangku kepentingan agar memperkuat sinergi dan memastikan setiap langkah kolaborasi memberikan hasil nyata.

“Mari bahu membahu agar setiap pekerjaan membawa hasil nyata. Kita ingin NTT benar-benar bebas dari kemiskinan ekstrem dan stunting,” pungkasnya. (ant/ST)

Most Popular