spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Menteri Fadli Zon dan Delegasi Negara Pasifik Tiba di Kupang Hadiri Forum IPACS 2025

KUPANG – Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, bersama para delegasi Forum Indonesia–Pacific Cultural Synergy (IPACS) 2025, tiba di Bandara El Tari Kupang pada Selasa, 11 November 2025.

Kedatangan mereka disambut langsung oleh Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Emanuel Melkiades Laka Lena, didampingi jajaran Forkopimda dan pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprov NTT di ruang VIP Pemda Bandara El Tari Kupang.

Turut hadir sejumlah tamu kehormatan dari negara-negara kawasan Pasifik, antara lain Menteri Kebudayaan Republik Fiji, Mr. Ifereimi Vasu; Menteri Negara Pariwisata, Seni, dan Budaya Papua Nugini, Mr. Belden Norman Namah; serta Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Kepulauan Solomon, Mrs. Choy Lin Yim Douglas.

Selain itu, hadir pula Putri Pariwisata Papua Nugini, Ms. Maryanne Torovi Hasola dan Ms. Annette Airi, bersama Direktur Kebudayaan Kepulauan Solomon, Mr. Dennis Marita, serta sejumlah perwakilan budaya dan tokoh pariwisata dari berbagai negara sahabat.

Kehadiran para delegasi tersebut menandai dimulainya Forum IPACS 2025 yang akan berlangsung pada 11–13 November 2025 di Kupang dengan tema “Celebrating Shared Cultures and Community Wisdom” atau Merayakan Budaya Bersama dan Kearifan Komunitas.

Dalam sambutannya, Gubernur Melki Laka Lena menyampaikan selamat datang di Bumi Flobamorata kepada seluruh delegasi dari 17 negara peserta. Ia berharap forum IPACS 2025 menjadi momentum penting untuk memperkuat hubungan antarbangsa di bidang kebudayaan dan menjadikan NTT sebagai pusat konektivitas budaya Indonesia–Pasifik.

“Kehadiran para tamu dari kawasan Pasifik bukan hanya mempererat hubungan antarbangsa dalam bidang budaya, tetapi juga menjadi kesempatan emas bagi NTT untuk tampil sebagai jembatan Indonesia dengan dunia Pasifik,” ujarnya.

Ia menambahkan, NTT diharapkan dapat menjadi rumah budaya bersama di kawasan timur Indonesia, tempat tumbuhnya semangat kolaborasi, kreativitas, dan persaudaraan Pasifik.

“Semoga pertemuan besar ini membawa energi positif bagi pengembangan ekonomi kreatif, pariwisata berbasis budaya, dan mempererat diplomasi masyarakat antarnegara sahabat,” tambahnya. (Sys/ST)

Editor: Agus S

Most Popular