spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Motor Pustaka Taman Baca Imanuel Mio, Jembatan Ilmu untuk Desa-desa

SOE, TTS – Taman Baca Imanuel Mio di Desa Mio, Kecamatan Amanuban Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), menghadirkan inovasi berupa motor pustaka yang berkeliling ke desa-desa, rumah-rumah, dan sekolah-sekolah. Kehadiran motor pustaka ini membawa buku bacaan langsung kepada anak-anak yang sulit mengakses perpustakaan.

Motor pustaka Taman Baca Imanuel Mio secara rutin mengunjungi sekolah-sekolah di Desa Mio, Desa Maiskolen, Desa Pollo (Amanuban Selatan), serta Desa Tuakole dan Desa Oebobo (Kecamatan Batuputih).

Pengelola Taman Baca Imanuel Mio, Beny Okran Neonane, menjelaskan motor pustaka tidak hanya membawa buku-buku bacaan untuk anak-anak, tetapi juga berbagi alat tulis, tas sekolah, bibit sayur, hingga memberikan pelatihan pembuatan pupuk organik bagi masyarakat. Selain itu, berbagai perlombaan juga kerap digelar, baik di sekolah-sekolah maupun di halaman taman baca.

“Bisa dikatakan motor pustaka ini menjadi jembatan ilmu bagi anak-anak di desa. Motor ini dijadikan perpustakaan keliling yang menyambangi masyarakat sekaligus memberi akses bacaan gratis,” ujar Beny.

Lebih dari sekadar tempat membaca, Taman Baca Imanuel Mio kini hadir sebagai ruang literasi yang dekat dengan anak-anak dan masyarakat di Amanuban Selatan dan Batuputih. Taman baca ini juga menyediakan bimbingan belajar (bimbel) serta les komputer untuk mendukung anak-anak sekolah dasar hingga remaja dalam menguasai teknologi, mengerjakan tugas, dan memperdalam pelajaran.

Setiap sore, suasana halaman taman baca selalu ramai dengan anak-anak yang bermain, membaca, dan berdiskusi. Tawa riang mereka menjadikan tempat ini seolah rumah kedua yang penuh kehangatan.

Selain belajar, taman baca ini juga rutin mengadakan nonton bareng serta berbagai lomba untuk menumbuhkan kreativitas, sportivitas, dan rasa percaya diri anak-anak.

Beny menambahkan, salah satu momen bersejarah bagi Taman Baca Imanuel Mio adalah ketika Duta Baca Indonesia, Gol A. Gong, berkunjung. Kehadiran tokoh literasi nasional itu menjadi penyemangat besar bagi pengelola, relawan, dan anak-anak, bahwa gerakan literasi dari pelosok desa pun sangat berarti bagi bangsa.

Kini, Taman Baca Imanuel Mio bukan lagi sekadar taman baca, tetapi telah menjadi ruang bersama tempat anak-anak dan masyarakat belajar, bermain, dan bertumbuh. (Sys/ST)

Editor: Agus S

Most Popular