spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Oknum Perangkat Desa di TTS Diduga Perdayai Perempuan hingga Hamil, Lalu Kirim Foto Tak Senonoh

SOE, TTS – Seorang oknum perangkat Desa Supul, Kecamatan Kuatnana, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), berinisial DS, diduga memperdayai seorang perempuan berinisial YB hingga hamil dan melahirkan anak. Ironisnya, setelah hubungan mereka berakhir, DS disebut kerap mengirim foto tak senonoh kepada korban.

Kepada Siarantimor.com, YB menceritakan bahwa awalnya DS mengaku sudah tidak harmonis dengan istrinya dan berjanji akan menceraikan sang istri untuk menikahinya. Karena percaya dengan janji tersebut, YB kemudian menjalin hubungan dengan DS hingga akhirnya mengandung dan melahirkan seorang anak yang kini berusia sekitar satu setengah bulan.

Namun, sejak April 2025, DS mulai bersikap tidak bertanggung jawab. Ia tidak lagi memberikan perhatian maupun nafkah, bahkan diketahui kembali hidup bersama istrinya. Merasa ditipu dan dikhianati, YB memutuskan hubungan mereka.

“Setelah saya tahu kalau dia masih hidup dengan istrinya, saya langsung menjauh dan minta dia tanggung jawab. Saya juga minta dia buat surat pernyataan,” ungkap YB.

Sayangnya, keputusan YB untuk mengakhiri hubungan itu justru membuat DS melakukan tindakan yang semakin tidak pantas. Menurut pengakuan korban, DS kerap mengirimkan foto alat kelaminnya melalui pesan pribadi.

“Biasanya kalau dia mau (berbuat), dia kirim fotonya dulu. Itu sudah berulang kali,” ucap YB dengan nada kesal.

Perilaku tersebut membuat YB merasa tertekan dan tidak nyaman. Ia pun melaporkan perbuatan DS ke Penjabat Kepala Desa Supul, pihak Kecamatan Kuatnana, serta Polres TTS agar pelaku dapat dimintai pertanggungjawaban hukum.

“Saya sudah laporkan ke Kecamatan dan juga ke Polres TTS. Rencana besok mau urus lagi, tapi Camat masih sibuk jadi mungkin dijadwal ulang,” ujarnya.

Salah satu anggota keluarga YB juga mengungkapkan kekecewaan mendalam atas tindakan DS. Mereka menilai perbuatan oknum perangkat desa itu sangat tidak beretika dan mencoreng nama baik keluarga maupun pemerintahan desa.

“Kami sangat kecewa. Sebagai perangkat desa, seharusnya dia memberi contoh yang baik, bukan mempermalukan diri dan keluarga orang lain seperti ini,” ujar salah satu keluarga korban.

Pihak keluarga berharap aparat kecamatan dan Polres TTS segera menindaklanjuti laporan tersebut agar ada kepastian hukum, serta tanggung jawab moral dari DS terhadap anak yang telah dilahirkannya bersama YB. (Sys/ST)

Most Popular