KUPANG – Masyarakat Kota Kupang kini memiliki pilihan baru untuk menikmati wisata bahari secara gratis. PT Pelni (Persero) Cabang Kupang resmi mengoperasikan kapal rede KM Gandha Nusantara 10 setiap Sabtu pagi untuk melayani perjalanan wisata menuju Pulau Kera dan Sulamu, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kepala Cabang Pelni Kupang, Selamat Yanuardi, mengatakan layanan tersebut mulai beroperasi sejak Juli 2024 dan menjadi alternatif transportasi laut yang aman, nyaman, sekaligus tanpa biaya. “Kehadiran kapal ini menjawab kebutuhan masyarakat terhadap transportasi laut yang aman, nyaman, dan tanpa biaya. Ini bentuk komitmen Pelni untuk mendekatkan layanan kepada masyarakat,” ujarnya di Kupang, Jumat (10/10/2025).
Kapal KM Gandha Nusantara 10 berangkat dari Pelabuhan Rakyat Nunbaun Sabu, Kota Kupang, pukul 07.00 WITA, dan kembali dari Sulamu pada pukul 14.00 WITA. Layanan ini, kata Selamat, mendapat sambutan antusias dari masyarakat yang ingin berlibur di akhir pekan tanpa harus mengeluarkan biaya transportasi.
“Pemerintah menugaskan Pelni mengoperasikan kapal rede guna memberikan akses transportasi yang terjangkau, bahkan gratis, untuk meningkatkan aktivitas perekonomian dan pariwisata di pulau-pulau kecil,” jelasnya.
KM Gandha Nusantara 10 merupakan kapal tipe cargo passenger dengan kapasitas angkut 56 penumpang dan dua unit kendaraan. Biasanya, kapal rede berfungsi sebagai penghubung (feeder) bagi kapal Pelni berukuran besar yang tidak dapat bersandar di pelabuhan kecil karena keterbatasan infrastruktur. Namun khusus di wilayah Kupang, kapal ini difokuskan melayani rute pendek antarpulau yang potensial menjadi destinasi wisata bahari unggulan.
Rute wisata Pulau Kera menjadi daya tarik utama karena dikenal dengan panorama pantai pasir putih dan kehidupan masyarakat nelayan tradisionalnya. “Gratis, tidak ada tiket yang perlu dibayar. Masyarakat cukup datang ke pelabuhan sesuai jadwal keberangkatan. Kami hanya mengingatkan agar penumpang selalu memperhatikan imbauan keselamatan dari awak kapal,” tutur Selamat.
Selain menunjang pariwisata, layanan kapal rede ini diharapkan dapat membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat di sekitar Pulau Kera dan Sulamu, baik melalui penjualan hasil laut, usaha kuliner, maupun jasa wisata. “Program ini tidak hanya mendukung pariwisata, tapi juga mendorong ekonomi masyarakat pesisir agar terus berkembang,” tambahnya.
Program kapal rede merupakan bagian dari komitmen Pelni sebagai perusahaan pelat merah dalam memperluas konektivitas transportasi laut, terutama di wilayah 3TP (terdepan, terluar, tertinggal, dan perbatasan). Hingga kini, Pelni telah mengoperasikan 25 kapal penumpang yang melayani 511 ruas dan menyinggahi 74 pelabuhan di seluruh Indonesia.
Selain kapal penumpang, Pelni juga mengoperasikan 30 trayek kapal perintis yang menjangkau 230 pelabuhan dengan total 522 ruas, 18 kapal rede, delapan trayek tol laut, dan satu trayek kapal ternak. Seluruhnya menjadi bagian dari dukungan Pelni terhadap pemerataan akses transportasi laut dan pertumbuhan ekonomi maritim nasional. (Sys/ST)

