spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Pemkab Manggarai Barat Imbau Warga Labuan Bajo Waspada Kebakaran di Musim Kemarau

LABUAN BAJO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai Barat mengingatkan warga Labuan Bajo agar lebih waspada terhadap potensi kebakaran menyusul meningkatnya suhu panas dan kondisi kering pada musim kemarau 2025.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Manggarai Barat, Yeremias Ontong, mengatakan dalam dua pekan terakhir sudah terjadi lima peristiwa kebakaran di wilayah Labuan Bajo. “Kasus itu meliputi satu kebakaran bengkel, dua kebakaran hutan dan lahan di wilayah utara Labuan Bajo, satu kebakaran kandang ternak, serta satu kebakaran bengkel lainnya. Tidak ada korban jiwa, namun warga mengalami kerugian materi,” ujarnya, Rabu (27/8).

Ia mengimbau masyarakat untuk tidak membuang puntung rokok sembarangan maupun membakar sampah tanpa pengawasan. “Musim kemarau ini sangat rawan. Api mudah meluas, apalagi jika terbantu angin kencang,” tegasnya.

Selain itu, warga juga diminta tidak berada terlalu dekat dengan lokasi kebakaran karena berbahaya dan menyulitkan petugas pemadam dalam bekerja. “Kalau ada kebakaran, sebaiknya warga menghindar sejauh mungkin dan memberi akses bagi mobil pemadam untuk lewat,” tambah Yeremias.

Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Komodo menegaskan bahwa Agustus 2025 merupakan puncak musim kemarau. Kepala Stasiun Maria Seran menjelaskan potensi kebakaran semakin tinggi karena curah hujan rendah, kelembaban udara (RH) yang menurun, dan hembusan angin yang cukup kencang.

“Suhu maksimum pada Agustus masih berkisar 31–32 derajat Celsius, sedangkan suhu minimum 22–24 derajat Celsius. Dengan kondisi kering, perilaku membakar sampah sembarangan atau membuang puntung rokok bisa memicu kebakaran cepat merambat,” jelas Maria.

BMKG dan Pemkab Manggarai Barat menekankan agar warga berhati-hati, tidak membakar sampah di dekat lahan kering maupun bangunan, serta menjaga lingkungan sekitar untuk mencegah terjadinya kebakaran yang lebih besar. (ant/ST)

Editor: Agus S

Most Popular