LABUAN BAJO – Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengimbau warga di 12 kecamatan meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem pada musim hujan 2025. Peringatan ini dikeluarkan setelah BMKG menyampaikan potensi banjir, tanah longsor, angin kencang, dan gelombang tinggi di sejumlah wilayah.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana BPBD Manggarai Barat, Oktavianus Andi Bona, mengatakan pihaknya telah mengirimkan surat imbauan kepada para camat serta kepala desa/kelurahan untuk memastikan masyarakat tetap waspada. Pemkab juga terus memantau prakiraan cuaca dari BMKG sebagai dasar mitigasi di lapangan.
Sejumlah kecamatan masuk kategori rawan longsor, yakni Kecamatan Kuwus, Ndoso, Mbeliling, Sano Nggoang, dan sebagian Kecamatan Pacar. Sementara potensi angin puting beliung teridentifikasi di Kecamatan Pacar, Lembor, dan Lembor Selatan. Untuk risiko banjir dan rob, wilayah yang perlu diwaspadai berada di Kecamatan Komodo dan sebagian Kecamatan Boleng.
Menurut Oktavianus, BPBD Manggarai Barat telah memperkuat koordinasi lintas instansi bersama TNI-Polri agar respons penanganan dapat dilakukan cepat jika terjadi bencana. Ia juga mengingatkan warga agar menghindari kawasan rawan longsor, tidak beraktivitas di sungai yang sedang banjir, serta menjauhi lokasi dengan pepohonan besar saat hujan deras atau angin kencang. Warga juga diminta menebang pohon tinggi yang berpotensi membahayakan.
Masyarakat diminta segera melaporkan kejadian bencana atau dampak cuaca ekstrem melalui nomor pengaduan BPBD Manggarai Barat di 0812-3888-1621 atau nomor pribadi Plt Kepala BPBD di 0813-3780-3155. Posko siaga bencana disebut selalu siap menerima laporan.
Sementara itu, BMKG Stasiun Meteorologi Komodo lebih dulu mengeluarkan peringatan dini bagi warga Labuan Bajo untuk meningkatkan kehati-hatian pada periode 12–14 November 2025. BMKG mencatat adanya sirkulasi siklonik di selatan Bali yang bergerak mendekati wilayah NTT, sehingga meningkatkan potensi hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang di Manggarai Barat.
BMKG juga mengimbau nelayan dan pelaku wisata bahari agar memperhatikan potensi gelombang tinggi di perairan sekitar Labuan Bajo ketika cuaca buruk terjadi. Seluruh informasi cuaca diminta hanya mengacu pada sumber resmi BMKG. (ant/ST)

