spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Pemkot Kupang Gandeng GIZ Jerman Kembangkan Teknologi Pengolahan Sampah Berkelanjutan

KUPANG – Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang, Nusa Tenggara Timur, bekerja sama dengan Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) Jerman dalam pengembangan teknologi instalasi untuk mewujudkan tata kelola sampah yang berkelanjutan.

Wali Kota Kupang, Christian Widodo, mengatakan dukungan instalasi dari GIZ sejalan dengan program prioritas Pemkot dalam mengatasi persoalan sampah. “Saat ini, Pemkot Kupang tengah melaksanakan roadmap pengelolaan sampah melalui tempat pembuangan sampah terpadu (TPST), sehingga dukungan instalasi ini akan sangat menunjang program prioritas kami,” ujarnya, Rabu (13/8/2025).

Christian mengapresiasi keterlibatan GIZ Jerman yang difasilitasi oleh Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK) RI serta Gubernur NTT, sehingga dapat mendukung upaya penanganan sampah lewat pengadaan instalasi pengolahan dari Jerman. GIZ sendiri merupakan lembaga milik pemerintah federal Jerman yang beroperasi di bidang kerja sama internasional untuk pembangunan berkelanjutan.

Ia menjelaskan, TPST akan dibangun di enam kecamatan lengkap dengan fasilitas pengolahan, sehingga masalah sampah dapat diselesaikan di tingkat kecamatan. Sampah yang tidak dapat diolah di TPST kecamatan akan dibawa ke TPST di TPA Alak sebagai filter akhir, sehingga yang dibuang ke landfill hanya residu. “Pemkot juga akan menempatkan kontainer sampah di 1.300-an RT di Kota Kupang,” tambahnya.

Sekretaris Menteri Koordinator Bidang IPK RI, Ayodhia Kalake, menjelaskan kerja sama antara GIZ Jerman dan Kemenko Bidang IPK telah terjalin sejak lama, termasuk saat kementerian tersebut masih bernama Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi. Pada 2025, pihaknya mengusulkan bantuan instalasi pengolahan sampah di NTT, dengan Kota Kupang sebagai prioritas.

Mantan Penjabat Gubernur NTT itu menegaskan, bantuan ini menjadi prioritas karena Menteri Koordinator Bidang IPK RI, Agus Harimurti Yudhoyono, telah ditunjuk Presiden Prabowo untuk menangani darurat sampah di Indonesia. “Kami juga membuka ruang bagi GIZ Jerman untuk mengeksplorasi peluang kerja sama lainnya di kota-kota lain di NTT yang memerlukan perhatian khusus,” ujarnya.

Senior Urban and Regional Development Advisor GIZ Jerman, Ketty Kadarwati, mengapresiasi Pemkot Kupang yang telah menyusun peta jalan pengelolaan sampah selaras dengan kebijakan pemerintah pusat. Ia menyebut, saat ini GIZ tengah melakukan kajian untuk menentukan solusi teknologi yang tepat dalam pengolahan sampah di TPA Alak.

Sebelumnya, perwakilan GIZ telah bertemu Pelaksana Tugas Kepala DLHK Kota Kupang, Matheos Maahury, beserta jajaran untuk membahas teknologi pengolahan sampah yang sesuai dengan kondisi TPA Alak. (ant/ST)

Editor: Agus S

Most Popular