spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Pemkot Kupang Tingkatkan Gizi 250 Balita Lewat Program PMT

KUPANG – Pemerintah Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), menyalurkan program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk 250 balita dengan gizi kurang sebagai langkah percepatan perbaikan status gizi masyarakat. Penyaluran perdana dilakukan untuk 20 balita di Kecamatan Kota Lama, Selasa (2/9/2025).

Wali Kota Kupang, Christian Widodo, menjelaskan setiap paket bantuan PMT berisi susu formula SGM 1 Plus 900 gram, satu kilogram kacang hijau, dan satu rak telur ayam. Bantuan ini ditujukan khusus bagi bayi dan balita berusia 1–3 tahun yang telah teridentifikasi mengalami gizi kurang.

“Anak-anak ini adalah masa depan kita. Kalau sejak kecil mereka tumbuh sehat, kuat, dan bergizi baik, kelak di sekolah mereka bisa berprestasi, memiliki konsentrasi tinggi, daya ingat yang kuat, dan jarang sakit,” ujarnya.

Christian menegaskan, program PMT tidak hanya sebatas penyaluran bahan makanan, tetapi juga wujud nyata kehadiran pemerintah yang peduli terhadap kesehatan masyarakat. Program ini dilaksanakan melalui kolaborasi antara Dinas Kesehatan Kota Kupang dan Tim Penggerak PKK.

Ketua TP PKK Kota Kupang, Widya Cahya, menambahkan pelaksanaan PMT dilakukan melalui tiga mekanisme, yakni pendataan balita gizi kurang, distribusi bantuan, serta edukasi gizi kepada orang tua oleh tenaga kesehatan. Pendataan dilakukan langsung oleh puskesmas, sementara distribusi susu dan bahan pangan juga melalui puskesmas agar tepat sasaran dan mudah dimonitoring.

“Target kita 250 balita tersebar di seluruh kecamatan di Kota Kupang. Program ini diharapkan mampu mencegah stunting, yang merupakan kondisi kekurangan gizi kronis dan berdampak jangka panjang pada tumbuh kembang anak,” jelas Widya.

Selain PMT, PKK Kota Kupang juga menurunkan tim ke 367 posyandu untuk mendata sarana dan prasarana kesehatan. Hasil pendataan itu akan menjadi dasar kerja sama dengan Dinas Kesehatan guna melengkapi posyandu dengan peralatan baru.

PKK juga mendorong pengembangan Posyandu Terpadu dengan enam Standar Pelayanan Minimal (SPM) agar pelayanan gizi dan kesehatan ibu-anak semakin optimal. (ant/ST)

Editor: Agus S

Most Popular