SOE, TTS – Penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) tahap pertama di Desa Sabun, Kecamatan Boking, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), menuai persoalan. Sebanyak 12 warga yang namanya tercantum dalam Surat Keputusan (SK) penerima bantuan justru tidak menerima undangan dan tidak mendapatkan bantuan sebagaimana mestinya.
Kepala Dusun III Desa Sabun, Okto Nenotek, kepada Siarantimor.com pada Selasa (28/10/2025) menjelaskan bahwa di wilayahnya terdapat empat warga yang seharusnya menerima BLT, namun tidak mendapat undangan saat pelaksanaan pembayaran.
“Nama mereka ada di SK, sudah disahkan dan ditandatangani oleh Sekretaris Desa. Tapi saat pembagian tanggal 14 Oktober, mereka tidak dapat undangan dan akhirnya tidak menerima bantuan,” ungkap Okto.
Menurutnya, kondisi serupa juga terjadi di dusun lain. Berdasarkan hasil penelusuran, masing-masing empat warga di Dusun I, Dusun III, dan Dusun IV mengalami hal serupa. Total ada 12 warga Desa Sabun yang tidak menerima BLT tahap pertama, padahal nama mereka tertera dalam SK resmi penerima bantuan.
Okto menambahkan, setiap warga penerima seharusnya mendapatkan Rp1,8 juta per orang sesuai ketentuan penyaluran tahap pertama. Ia mengaku tidak mengetahui alasan pasti mengapa 12 warga tersebut tidak menerima haknya, meski seluruh data telah diserahkan lengkap oleh masing-masing kepala dusun.
“Kami kurang tahu kenapa nama mereka tidak dipanggil. Padahal kami sudah serahkan data sesuai permintaan, dan nama-nama itu sah karena sudah ada dalam SK,” katanya dengan nada heran.
Salah satu warga, Noh Hafo, juga membenarkan adanya empat nama di wilayahnya yang mengalami hal serupa. Ia bahkan sempat menanyakan langsung kepada kepala dusun dan bendahara desa, namun tidak mendapat jawaban yang jelas.
“Saya tanya ke kepala dusun, tapi dia bilang tanya ke bendahara. Bendahara bilang nama saya tidak ada,” ungkap Noh dengan nada kecewa.
Noh berharap pemerintah desa segera memberikan penjelasan resmi agar persoalan ini tidak menimbulkan kecurigaan dan ketidakpercayaan di tengah masyarakat.
Sementara itu, Bendahara Desa Sabun, Thomas Lakmau, saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, mengatakan bahwa dirinya sedang dalam perjalanan menuju Soe.
“Nanti ketemu di Soe saja,” ujarnya singkat sebelum menutup sambungan telepon. (Sys/ST)

